C

48 5 0
                                    

Namanya juga sahabatan, kalau hari ini berantem besoknya udah becanda sambil ketawa-ketawa lagi.

Contohnya Akara sama Bayu, dua sahabat itu bahkan tak kenal tempat buat ketawa ngakak, Bara menjadi bahan utama mereka ketawa sampai sakit perut seperti itu.

"Hahaha! Anjir perut gue ...." Bayu duduk di lapangan paping blok sambil memegangi perutnya yang keram, tak jauh beda dengan Akara yang sudah hampir ngompol akibat tertawa terlalu lama.

Sedangkan sang tersangka masih cengengesan di depan seorang gadis yang menatapnya horor, buaya satu itu tak ada kapoknya walau di tolak beberapa kali, katanya ini namanya penghinaan, seorang Zeano bara tak pernah ada yang menolak.

Puncaknya hari ini, dengan rasa percaya diri tingkat tinggi cowok jangkung itu menembak lagi cewek dari kelas sebelah di lapangan basket, di tonton puluhan siswi yang beberapa di antaranya fans berat seorang Bara.

Anehnya, bara masih bisa menunjukan cengiran gigi putihnya walau si gadis primadona kelas IPA itu menginjak tangkai bunga yang cowok itu petik dari halaman sekolah.

"Denger ya, Bara! Berapa kali gue bilang sama Lo! Gue udah punya cowok dan gue gak cinta sama Lo!" setelah berucap dengan tegas, cewek berambut panjang coklat itu meninggalkan Bara yang ke tiga kalinya di tolak di depan umum.

Di akhiri teriakan kecewa penonton, mereka membubarkan kerumunan dengan Bara yang kembali pada dua sahabatnya yang berusaha meredakan tawanya.

"Sad Boy!" sambut Akara kemudian merangkul bahu lebar Bara untuk membawanya ke ruang ganti.

"Berani bet Lo ngomong gitu! kemaren siapa yang udah kek anak ayam kehilangan induk?!" Bara menyeringai saat berhasil membalikan ucapan Akara dan membuat lelaki tampan di sampingnya itu terdiam dengan wajah yang merasa jijik.

"Bukan sahabat gue pokoknya!" di jawab oleh Bayu yang berjalan santai di sebelah lain bara, ketiganya menyusuri koridor kelas lantai satu untuk ke ruang ganti di lantai dua.

"Heleh! belum ngerasain pacaran makanya gak tau rasanya di tolak!"

"Emang gimana rasanya di tolak, Bar?" Bayu cengengesan, senang sekali mengganggu sahabatnya yang sedang putus cinta itu.

"Gue sih biasa aja, tapi agak kesel sih soalnya siapa coba yang berani nolak seorang zeano bara?" ujar Bara dengan pd_nya, sampai akara berlaga muntah di sampingnya.

"Hueek! jijik gue dengernya Bar."

"Iri? bilang bos!"

"Dah ah, ganti baju gue!" akara melenggang masuk ke ruang ganti meninggalkan Bara dan Bayu yang berebut ingin masuk duluan padahal pintunya muat buat tiga orang.

***
Sementara itu Regan si paling setia menjomblo sejak smp itu sedang sibuk-sibuknya di ruang osis, rapat dadakan yang ketua osis laksanakan membuat cowok tinggi nan tampan itu harus rela meninggalkan jam olahraganya demi berkutat dengan segala bentuk kertas ini.

"Mee!" Panggil Regan pada cewek cantik yang sedang fokus pada laptopnya, sebenarnya rapat sudah selesai tapi anggota inti masih sibuk dengan urusannya masing-masing.

Ameeta Casanova, gadis cantik sekretaris osis itu nampak membuka kaca matanya dan menatap regan dengan reaksi tanya.

"Ini laporan udah gue save, mau di kirim lewat mana?"

"Oh, email aja. Soalnya kalo harus link susah lagi!" Regan tersenyum tulus, entah bagaimana awalnya gadis pemilik lesung pipit itu selalu berhasil membuat hatinya menghangat walau lewat tatapan kecil tak berarti seperti tadi.

"Ok. gue duluan ya!" Ameeta atau sering di sapa Amee dengan hurup E dalam bahasa inggris itu adalah salah satu gadis terpintar di XI IPA 1 saingannya Rakana. Keduanya sering mengikuti olimpiade dan segala macam perlombaan akademik.

AKARA HARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang