AQUARIUS | 47

479 53 21
                                    

AQUARIUS UPDATE!

SPAM DENGAN EMOJI YANG MENGGAMBARKAN KEADAAN KAMU SEKARANG!

SPAM NEXT 100 UNTUK UPDATE NEXT CHAPTER!

SPAM NAMA TOKOH KEBANGGAAN KAMU DI AQUARIUS

YANG BACA AQUARIUS WAJIB FOLLOW

@aquarius.bgspti
@berlin.clarissa
@one.dream12
@zakisept

sider boleh, asal bintangnya diklik dulu, yuk <3 di bagian bawah vote yaa <3

Author notenya tolong dibaca yaa, ada sesuatu di akhir chapter ini..

story by zakisept

AQUARIUS 47 | DERMAGA 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AQUARIUS 47 | DERMAGA 

"Said you'd never hurt me, but here we are. Oh you swore on every star. How could you be, so reckless with my heart?"
—Reckless (Madison Beer)

****

"Oke, yang kurang apa? Dress putih udah, polesan bedak? Juga udah. Gak usah menor-menor yang penting lo udah tampil cantik. Jangan berlebihan ini, eyeshadow gue."

Berlin rempong sendiri. Ia berulang kali mengecek penampilannya, bahkan eyeshadow sepertinya terlalu tebal. Lagi dan lagi, Berlin menghapusnya.

"Ehm, kayaknya udah, deh. Lipbalm aja, lah. Bibir gue merah banget dikira ditampol pakai sandal kali, ntar," gumamnya.

Berlin mengenakan lipbalm untuk pelembab bibir saja. Tak lupa, ia menambahkan blush-on di kedua pipinya supaya nampak lebih tirus.

Kali ini, Berlin beranjak berdiri dari duduknya, membuka kedua kelopak mata perlahan, membulatkan pupil matanya sendiri begitu mendapati pantulan diri di cermin.

"Mantap! Udah pas. Nggak kelihatan wah banget. Menurut gue, cukup."

Beberapa kali, gadis berambut panjang itu berputar 360 derajat, bak penari balet yang handal. Bahkan rambutnya menjadi bergelombang karena ia berputar sedemikian rupa.

Jujur, penampilan Berlin memang tidak mewah-mewah banget.

Dress putih dengan untaian bunga berwarna merah yang menghias bagian bawah dress itu, membuat penampilannya terkesan sederhana, namun menarik.

Ah, jangan lupa dengan high heels berwarna merah yang berpadu cantik dengan penampilan rambut terurai Berlin malam ini.

"Ya ampun, gue berlebihan, gak sih?" gumam Berlin pada dirinya sendiri. Ia mematut diri di depan cermin lagi, bertanya-tanya dalam hati.

AQUARIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang