AQUARIUS | 31

750 94 4
                                    

Yang baca cerita Aquarius, wajib follow!
@aquarius.bgspti
@berlin.clarissa
@one.dream12
@zakisept
@wpzakisept

WARNING! CHAPTER KALI INI MULAI MEMASUKI KONFLIK :3

ABSEN DENGAN NAMA SHIPPER KALIAN DISINI! (BER-RIUS/GHE-RIUS)

NEXT? komen sampai tembus 100 dulu! 🚀

Sebelum baca, alangkah baiknya persiapkan hati, rius berlin tak selamanya bersama

jangan lupa play lagu diatas^^

story by zakisept follow akunku, dong :0

story by zakisept follow akunku, dong :0

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AQUARIUS 31 | DANAU

"Manusia itu aneh. Selalu bertingkah baik-baik saja, padahal ada sebuah luka yang harus ditutup secara paksa."

*****

Embusan angin malam, semakin menerpa. Sudah pukul sembilan, hanya menyisakan beberapa siswa saja yang sedang bergiliran jaga tenda, atau sekadar membersihkan sisa api unggun di bumi perkemahan ini. Malam yang seharusnya menjadi malam yang menenangkan, menjadi gaduh juga pengap bagi Rius.

"Etdah, geser dikit, napa?" sewot Rius karena ia harus berbagi tempat tidur dengan Reza yang sudah mendengkur lebih keras.

"Ehmm...gue udah ngantuk."

Bukannya makin menggeser ke kiri, Reza malah merentangkan kedua tangannya, seolah-olah memeluk Rius. Tentu hal itu membuat Rius memutar bola mata jengah.

"Stress, sumpah. Gue nyuruh lo geser, bego. Bukan malah tambah tidur."

Merasa jengah, bahkan posisi tidurnya tidak nyaman, Rius memilih untuk menegakkan tubuh, duduk dengan menarik napas sejenak.

Jika bukan permintaan Tasya, Mario dan anggota kelompok yang lain untuk dia tidur bersama Reza, sudah pasti? Jawabannya Rius tak akan mau. Sudah pengalaman sejak kelas sepuluh, Reza selalu mendengkur, tidur sembarangan, jangan lupa dia kentut tak tahu waktu.

"Panas, banget. Deket sama orang kebanyakan dosa, ya, gini."

Rius meraih slig bag yang ia letakkan di sudut tenda, lantas membuka resleting-nya secara perlahan. Ia harus. Dehidrasi, juga sangat membahayakan diri sendiri.

Pemuda itu meneguk habis satu botol air mineral, dengan jakun yang naik turun.

"Seger banget."

Rius meletakkan botol itu ke dalam tas bagian kedua, namun tiba-tiba sorot matanya berubah menjadi penuh keterkejutan. Bahkan, kedua alis tebalnya menyatu.

Sebuah plastik hitam yang tak diketahui Rius milik siapa, ada di dalam tas. Pemuda itu merogoh tasnya, mengeluarkan sekantong plastik hitam. Penuh tanya, ia bingung.

AQUARIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang