Irma sebenarnya tidak papa ria pulang telat asalkan ria minta izin dan kasih kabar kepada orang rumah bukan itu saja, mereka warga baru di komplek ini bahkan mereka belum kenal dengan tetangga hanya beberapa saja,iyalah mereka baru menempati rumah itu 1 bulan dan sangat wajar kalo irma sangat kahwahtir kepada ria.
Malam pun tiba sehabis makan malam ayah ria alias gilang mengajak nonton sekalian belanja bulanan dan gilang menyuruh istri serta anak-anaknya untuk bersiap-siap irma dan rizal bergegas untuk bersiap irma mengambil tas dan jaket dan rizal mengambil jaket dan memakai sepatu tapi tidak untuk ria dia hanya diam dan bilang sama ayahnya kalau ria tidak ikut pergi karna malam ini ria mau menulusuri gedung kosong itu.
Ria"emm ayah ria nggak ikut ya soalnya ria udah janjian sama temen"
Gilang"apa gak bisa di batalkan kita mau nonton loh ada filem baru bagus kak masak gak lihat"
Ria"enggak deh yah kali ini ria mau jalan aja sama temen-temen ria, kan ria masuk sekolah baru jadi biyar tambah ahkrab sama mereka yah"
Ria beralasan sudah ada janji dengan temanya karna ria sangat penasaran sama gedung itu.
Gilang" ya udah kalo kamu gak ikut nanti mau di bawain apa"
Ria"emm pizza aja yah sama popcorn sama minuman yang seger"
Gilang" cuma itu aja kak"
Ria"iyah yah itu aja deh biyar gak ribet ayah sama ibuk nyarinya"
Irma dan rizal sudah bersiap dan irma menanyakan kepada ria kenapa belum bersiap.
Gilang"kali ini ria nggak ikut buk mau main sama temen-temennya"
Ria"iya buk kan temen baru"
Irma" ohh yang tadi sore itu
Ria terdiam dan agak gugup menjawabnya.
Ria" emm i'iya iya buk y'yang tadi iyah emmhee"
Irma"woh ya udah kalo pulang jangan malam-malam ya meski ibu sama ayah belum pulang kamu harus udah ada di rumah nanti ibuk telfon rumah ya ibuk pastiin kamu udah di rumah"
Ria" emm jam setengah 10 udah pulang kok buk"
Irma" iya udah pokoknya ibuk pastiin kamu lewat telfon rumah"
Ria"iya-iya buk"
Gilang"ya udah hati-hati mainnya berangkat dulu ya cium dulu dong ayah sama ibuknya"
Sambil salim dan mencium pipi ayah ibu nya dan tidak lupa tos dengan adeknya alias rizal.
Setelah mereka masuk mobil dan gilang alias ayahnya ria sudah menancapkan gas dan melajukan mobilnya, dan ria bersiap-siap mengambil tas dan jaketnya dan memanggil ling-ling.
Tapi ling-ling belum juga nongol
ria menunggu sekitar 25menit ling-ling tetap tidak nongol ahkirnya ria memutuskan datang sendiri ke gedung kosong itu ria segera mengambil sepeda gowesnya dan mulai mengayun sepeda kearah gedung itu.Sepanjang perjalanan ke gedung itu ria baru ingat sejak tadi pagi sebelum berangkat sekolah dan sampai malam ini ria tidak melihat ling-ling sama sekali tidak biasanya ling-ling seperti ini, selama ini kalo ria pulang sekolah ling-ling sudah stand by di kamar.
Dan ria berfikir kalo ling-ling sekarang sudah di gedung kosong itu.
Ria"aduh ling-ling kemana sih apa ling-ling udah ke gedung itu ya ahh mudah-mudahan aja deh"
Ria mengayun sepedanya aggak kencang agar cepat sampai ke gedung kosong itu,tak di sangka teman-teman ria, melihat ria dan mengikuti ria diam-diam.
Tio"ehh itu ria bukan sih"
Mereka langsung melihat kearah yang di tujukan tio.
Intan" iyah itu ria samperin yuk pas banget kita kan mau ngajak in ria main"
Mutia" ehh gak usah kita ikutin aja bikin surprse"
Tio" emang ria ulang tahun apa di kasih surprise"
Radit"kali ini gue setuju gue penasaran tuh anak kemana kali aja ada yang di sembunyiin tuh anak kan aneh"
Intan"yakin nih ikuttin nanti kalo ketawan giman terus kalo dia marah terus gak jadi masuk geng kita gimana"
Tio " gue juga penasaran ayo cepet ikutin kalo lu gak mau ya udah kita bertiga aja"
Intan"oke oke gue ikut"
Akhirnya mereka mengikuti ria sampai ke gedung kosong itu mereka melihat ria memanjat tembok dan secara diam-diam mereka mengikuti ria sampai ke dalam dan melihat ria masuk kedalam, mereka berempat merasa heran kenapa ria sangat berani masuk kedalam sana sendirian mereka berempat sempat berdebat mengikuti ria sampai kedalam atau tidak.
Radit "ehh ayoh buruan"
Mutia"engak-engak gue takut ini kan gedung udah lama kosong pasti banyak setannya"
Intan"balik aja yuk serem nih
Tio" lagian ria ngapain sih malam mingguan ketempat kayak gini emang bener-bener aneh nih anak"
Radit" ya udah kalo kalian gak mau masuk gue mau ngikutin sendiri gue penasaran banget ngapain ke gedung ini sendiri"
Tio,intan,mutia" okeee... kita ikut"
Radit "gitu dong ayo cepet"
Mereka berempat lanjut mengikuti ria sampai kedalam mereka berempat melongo masuk kedalam gedung itu karan barang-barangnya masih utuh dan di tutupi kain putih sampai-sampai meraka kehilangan jejak ria.
Ria yang sudah menaiki tangga dan sudah berada di lantai dua melihat bayangan wanita masuk ke salah satu kamar yang agak masuk ke lorong ria pun berlari sambil berterik.
Ria" tunggu hey aduh siapa sih apa itu ling-ling ya"
Ria masih berfikir itu ling-ling dan ria terus berjalan agak cepat agar cepat sampai di kamar itu dan sudah di depan kamar 024 itu ria melangkah satu kali dan memanggil nama ling-ling
Ria"ling-ling lo jangan iseng deh ling gak lucu ya"
Dan ria melihat di korden seperti ada orang di baliknya sangat tidak mungkin kalo itu manusia dan ria masih berfikir kalo itu ling-ling.
Ria"ling itu lo bukan ling jangan bercanda dong"
Ria mendekati korden itu terasa di dalam kamar itu pengap dan panas tapi ria sangat penasaran siapa di balik korden itu dan tangan ria sudah memegang korden itu dan perlahan-lahan menariknya tiba-tiba, ada teriakkan yang membuat ria segera keluar dan mencari suara itu ria berarah tangga dan segera turun dan tidak ada siapa-siapa.
Tapi teriakkan itu masih ada ria masih mencari-cari suara itu ria mencari ke arah kiri namun suara itu semakin jauh, ria kembali ke arah kanan suara itu makin dekat dan ternyata tiga teman ria kebinggungan karna salah satu dari mereka ada yang kerasukan.
Bagai mana reaksi ria saat melihat empat temanya ada di gedung itu?
⬇⬇⬇
Jangan lupa di ikuti,comentDi vote ya biyar semangat
Bikin ceritanya.👻😉

KAMU SEDANG MEMBACA
- Ria Anak Indigo -
TerrorRia anak indigo yang tidak pernah takut dengan hantu apapun ria hanya takut sama tuhan dan ayah,ibunya saja ria bisa melihat mereka yang tak terlihat sejak umur 7tahun tak terasa ria beranjak remaja,sejak dia duduk di bangku SD ria tidak punya teman...