Prolog

55 5 3
                                    

Mengenalmu, bagian dari pertemuan dengan manusia yang paling ku syukuri. Bagian dari indahnya Allah menciptakan semesta dan kamu di dalamnya.

****


    Tidak pernah ada kebetulan dalam hidup, semua sudah Allah atur. Termasuk, pertemuan dengan siapapun didunia ini. Entah seseorang yang akhirnya menjadi teman, atapun yang sekedar sama-sama berjalan menuju tujuan.

   Begitu halnya dengan seseorang yang Allah pertemukan dalam hidup saya bertahun-tahun yang lalu. Nampaknya, hingga saat ini pertemuan dengannya adalah pertemuan yang paling saya syukuri. Bertemu dengan pemilik mata teduh, yang membuat saya hingga saat ini masih mengejanya dengan sederhana.

Allah kirimkan ia untuk saya merasa di anggap, didengar, di perlakukan seperti layaknya seorang ratu. Namun, setiap pertemuan membawa makna. Tidak pernah ada yang benar-benar menatap dalam hidup, sekalipun itu dia yang kita anggap beda dengan manusia yang lain.

Kami dipertemukan-Nya hanya untuk saling belajar, bukan sama-sama tinggal. Karena, saya tau dia adalah sebuah ujian. Dan ikhlas menjadi sebuah keharusan.

Malam ini, disaat aku menuliskan ini. Entah di hari ke berapa semenjak pertemuan saya dan dia. Aku masih ingin menyampaikan sesuatu. Penyampaian yang jelas-jelas harus di sembunyikan karena rasanya tidak pantas untuk diakui sebagai sebuah pengakuan.

"Hai. Terimakasih sudah sejauh ini menjadi pacuan saya dalam memantaskan diri. Meski bukan kamu lagi tujuan utama saya mengejar cinta Ilahi. Ada banyak surat yang berhasil saya tulis sebagai bahasa cinta saya selain doa. Wallahu a'lam, entah berakhir kamu baca atau harus dengan ikhlas saya hapus. Seperti yang selalu kamu katakan Allah selalu punya waktunya sendiri bukan? iya Semoga juga dengan takdir-takdir yang akan
mendatangi kita.
Maaf masih sering mengejamu dengan sederhana, karena hanya itu yang bisa saya upayakan. Oke, tidak perlu banyak kata. Karena semuanya sudah melangit bersama para doa-doa baik tentang kita yang ku minta. Selamat bertemu di ketidakpastian, harapku di waktu terbaikNya"


Dari aku yang mengejamu dengan sederhana

Semoga Yang Sederhana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang