🐇01

46 7 0
                                    

Hari udah mulai terang, bahkan matahari tampak lebih panas. Suara alarm yang memekakkan telinga pun tak mampu membangunkan gadis yang sedang terlelap.

Sudah beberapa kali pula sang Bunda membangunkannya tapi gadis itu tak juga bergeming. Akhirnya Sang Bunda memilih membiarkan anak gadisnya terus terlelap, toh kalau telat dia sendiri yang kebingungan. Kebiasaan.

"Woi Kak! Bangun! Lo mau sekolah nggak? Ini hari pertama kita ke SMA Emerald. Ih!" Seorang cowok masuk dan mencubit pipi sang Kakak berharap hal itu berhasil.

Dan ya, hal itu berhasil membangunkan gadis tadi bahkan amarahnya pun ikut bangun.

"Nggak sopan banget lo! Kalo bangunin tu yang bener bisa nggak?"bentak sang Kakak menatap tajam adiknya.

"Lo pikir dari tadi Bunda bangunin lo gimana? Udah berkali-kali bunda naik turun tangga cuma buat bangunin lo. Tapi lo nggak bangun,"

"Noh liat  dah jam berapa? 15 menit lagi bel masuk. Telat sukurin lo,"omel sang adik sambil menunjuk jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 06.45.

Gadis tadi melotot dan langsung menatap adiknya tajam.

"Saktii, lo kenapa nggak bangunin gue si?"teriak gadis itu pada Sakti adiknya.

"Udah nggak usah teriak, berisik. Mendingan lo mandi, terus berangkat. Gue mau duluan,"saat hendak pergi, tangan Sakti dicekal gadis tadi.

"Tungguin, gue kan nggak tau alamat sekolahnya,"

"Ogah, gue nggak mau telat di hari pertama gue. Siapa suruh telat,"Sakti segera menjulurkan lidahnya dan keluar kamar sebelum diserbu kakaknya.

🐰

"Ijinin masuk dong pak, baru telat bentar doang ini,"mohon seorang cowok kepada satpam sekolah.

"Bentar doang darimana? Udah 10 menit ini, udah pulang aja sana,"ujar satpam tadi.

"Ini guru saya pagi ini kalo masuk suka lebih telat dari ini lo pak, jadi saya kemungkinan masih bisa masuk kelas beliau,"

"Alah, sama aja kamu telat. Mendingan pulang aja sana daripada dihukum,"

"Dirumah nanti saya dimarahin bapak saya pak, kan kalo didalem paling dimarahin Bu Ai doang."

Satpam masih aja kekeh nggak mau bukain pagar sekolah. Padahal matahari jam jam segitu lagi panas panasnya. Bisa pingsan kalo kelamaan.

"Pak, saya mohon sekali ini aja pak. Setidaknya saya masuk dulu, perkara dihukum apa nggak urusan saya itu."

"Sekali sekali, udah berapa kali kamu bilang gitu ke saya?"

Cowok tadi masih berusaha untuk masuk ke sekolah. Karena kan udah jauh jauh sampe sini nggak masuk kan sayang. Mau bolos juga nggak ada temen. Nggak asik.

"Tuh pak, bapak nggak liat ni ada cewek mau lewat juga. Katanya dia anak Bu Ai mau ada perlu,"cowok tadi menunjuk gadis yang baru saja berjalan mendekat ke arah gerbang.

Cewek tadi cuma bisa bingung dan menatap satpan dan cowok tadi bergantian.

"Ahh masa?"tanya satpam itu curiga.

"Eh, lo mau ketemu Bu Ai kan? Katanya ada perlu penting,"cowok tadi mengedipkan matanya berusaha untuk bekerja sama dengan cewek itu.

Si cewek cuma tengak tengok terus menatap cowok itu lama.

"Anj malah natep gitu, cantik banget lagi,"

Batin Cowok tadi karena salah tingkah ditatap gadis itu.

"Bener dek ada perlu sama Bu Ai? Apa jangan-jangan kalian sekongkol ya?"selidik satpam tadi.

"Bener pak, ini saya ada surat buat Bu Ai, dari sekolah adik saya,"pak Satpam masih memandangi penuh selidik.

F A T E |NA Jaemin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang