💐💐💐💐💐

11 1 0
                                    

"lah, masih disini. Pada nungguin gue yak??" celetuk wiley yg sudah masuk ke dalam rumah awan.

Dan juga saat ia melihat ketiga temannya yg masih dibilang setengah jalan, menuju lokasi utama.

Tentunya masih bersama Sahrul Awan Anggasta.

"oh, udah selesai telfonannya wil?" tanya awan berbasa basi.

Namun, belum juga wiley menjawab ucapan sang senior. Sudah ada yg menyauti terlebih dulu dari arah dapur.

"jelek banget, basa basinya mas" saut mira dengan santai, sambil membawa nampan lain yg kali ini berisikan berapa cemilan untuk teman teman. Atau bisa di bilang untuk para juniornya awan.

Awan hanya merespon dengan hela nafas lelah. "elu yg lebih jelek. Main motong omongan yg lebih tua" bukan, bukan awan yg menyauti. Melain kan, nakula yg menyauti ucapan mira.

"sehh, tua. Mas awan udah tua, mas? Kapan nikah?" tanggap mira, bukannya membalas ucapan nakula.

Ia malah mengejek sang kakak.

"ck, nanti lah. Tapi gue masih mending. Dari pada elu, jomblo mulu" saut sang kakak sambil melirik mira kesal. "udah jomblo, galak lagi" kalau ini nakula yg menambahkan.

Lalu, nakula dan awan tertawa bersama.

Sedangkan wiley, leo, dan erza hanya menonton mereka dengan tenang.

Sebenarnya tidak tenang tenang banget. Nyatanya, wiley sibuk mencolek colek kedua temannya yg memang berdiri diantara wiley.

"ape sih njing" ucap leo pelan.

Karna ia tidak mau menganggu pertempuran temannya dan sang senior dengan adiknya senior mereka.

"itu, nakula kenapa bisa kenal?" tanya wiley yg juga ikutan memelankan suaranya.

"pacarnya nakula, sahabatan sama itu cewe" jelas erza dengan tenang.

Respon wiley hanya melotot tidak percaya dengan ucapan erza. "serius nyet. Gue juga kaget awalnya. Dan elu harus tau, maya punya dua nama panggilan njir" saut leo, saat menyadari kalo wiley tidak percaya dengan ucapan erza.

"hah? Dua nama??" beo wiley bingung.

"iya, kan kalo yg kita tau namanya maya. Nah, kalo orang terdeketnya dia. Manggilnya beda lagi" jelas leo yg kali ini penuh dengan semangat.

Ia sudah lupa dengan keributan didepan mata mereka. Sedangkan erza, masih saja memantau tingkah dua pria dan satu wanita didepan mereka.

"dia kalo sama orang deket, dipanggil hana!" lanjut leo lagi.

Sedangkan wiley hanya menunjukan raut wajah tidak minat.

"yaa bodo amat gue mah. Mau di panggil jarwo, terserah orang orang sekeliling dia" reponnya dengan santai.

Sedangkan leo langsung menunjukan raut wajah kesal dan jengkel. Beda lagi sedengan erza yg tertawa kecil karna melihat tingkah dua temannya.

Jujur saja, wiley sangat terkejut. Melihat wanita yg pernah memiliki masalah dengannya. Dan wajar jika teman temannya tidak ada yg menyingung masalah wiley dengan mira. Karna wiley sendiri tidak menceritakan kejadian tersebut kepada teman temannya.

Hanya atlas saja lah, yg mengetahui permasalahan tersebut. Karna memang pada saat itu, wiley hendak bertemu dengan atlas.

Sama juga seperti mira, yg tau permasalahan tersebut hanya lah asta. Karna temannya satu itu, menjadi satu satunya saksi mata pertengkaran keduanya. Sebenarnya lebih pertengkaran sepihak yg dipancing oleh wiley.

triangle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang