🌼🌼

9 1 0
                                    

Perasaan gue doang. Apa emang tuh anak lagi jalan kesini ya- batin mira, saat melihat langkah wiley yg semakin mendekat kearahnya.

“woy mir! Denger gue gak?”

“hah, iya iya. Gue denger lu kok han” saut mira dengan cepat, yg sebenarnya dirinya aga terkejut dengan panggilan hana di seberang sana.

“elu lagi ngapain sih. Jangan bilang, elu terlalu fokus ngeliatin wiley ngerokok”

“hah! Apaan sih! Siapa juga yg ngeliatin wiley ngerokok” balas mira, namun saat di ujung kalimat.

Ia memelankan nada suaranya.

Lalu mira kembali melirik ke arah dimana terakhir wiley berjalan ke arah nya. Namun, pemuda itu sudah tidak ada disana.

Hhhh berarti cuma perasaan gue doang aja tadi- batinnya lega.

“ngapain lu ngeliatin gue ngerokok?” tanya wiley tiba tiba yg sudah berdiri di belakang mira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“ngapain lu ngeliatin gue ngerokok?” tanya wiley tiba tiba yg sudah berdiri di belakang mira.

Tetapi posisinya berada di luar kamar mira.

Jadi, mereka berdua hanya di batasi oleh dinding tembok kamar mira.

Mira terkejut bukan main, saat mendengar suara wiley yg berada tepat di belakangnya. Dengan cepat ia langsung berbalik badan, dan langsung bertatap muka dengan wiley.

Pas mereka berdua bertatap muka. Wiley menghembuskan asap rokok tepat ke depan wajah mira.

Yg mana wanita itu langsung batuk batuk dan menatap wiley tidak suka.

Tentunya sang pemuda hanya terkekeh mendapatkan respon seperti itu.

“gak, gue gak papa han” saut mira cepat menanggapi hana diseberang sana.

Saat mendengar mira terbatuk batuk.

“cuma si setan ngehembusin asep rokoknya ke depan muka gue” ucap mira lagi, saat hana menanyakan penyebabnya.

Sedangkan wiley, malah menunjukan senyum tengil khas miliknya.

“oi may! Laki lu noh lagi stress di dalem” ucap wiley berteriak, berharap hana mendengar ucapannya di seberang sana.

“apaan sih! Ikut ikutan aja!” ucap mira yg menjaga jarak dengan wiley.

Karna ia tidak ingin terkena kembali hembusan asap rokok wiley, dan juga ia benci dengan orang perokok.

“sehh, sensi banget neng” goda wiley, tentunya ia masih memasang wajah tengil.

Mira kembali merotasi kan kedua matanya. Dan berencana untuk menjauh dari jangkauan wiley.

Namun, dirinya kalah cepat dengan wiley.

Karna pemuda itu, dengan cepat mengambil ponsel mira yg masih tersambut dengan hana.

triangle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang