Saat ini Gracia sedang menunggu di luar sesuai instruksi dokter Gracia hanya diam menatap lurus ke depan dengan mata sembab nya Pintu ruang ICU terbuka.kini dua orang perawat sambil mendorong sebuah brankar
Iringin dokter Dave Gracia melihat wajah terlihat begitu tenang,damai,persis seperti orang tidur"Tunggu!"cegah Gracia dan berjalan ke arah brangkar ia hanya bisa tersenyum miris
Gracia tidak lagi bisa menahan rasa sesak nya ia menguncangkan tubuh shani berharap Shani dapat membuka matanya
"Ci,aku belum izinin Cici buat pergi loh tapi kenapa Cici tinggalin gege duluan? Apa Cici tega tinggalin Gege sendirian,Cici masih punya hutang sama aku mana janji Cici yang kemarin Cici bilang ke aku?"
Gracia benar benar sangat kehilangan sosok yang ia sayangi dan selalu ada buat dirinya
"Ci...."panggil Gracia "Gege janji bakal temenin Cici buat kemoterapi sampai Cici sembuh,tapi Cici sekarang harus bangun aku butuh Cici"
"Hati aku sakit ci... Sakit banget aku nggak mau kehilangan sahabat kaya kamu"Lirih gracia
Kini Azizi dan Cristy menatap Shani dengan mata berkaca kaca mereka berdua mengelus pipi Shani yang nampak tirus
"Cici udah cape ya?"lirih Cristy menatap Shani
"Katanya cici mau liat aku sama Azizi sampai sarjana ci mana janji Cici ke kita dulu hikss..."tangis Cristy
"Tampar aku ci bilang kalau ini cuman mimpi buruk aku nggak sanggup ci "tangis Azizi
Sementara Gaby,jinan,Gita,Adel hanya menatap mereka dengan tatapan sendu,Gracia menatap shani sendu ada rasa kehilangan seolah olah tidak ingin ditinggalkan namun ia tidak boleh egois.
"Aku.... Ikhlas ci"ujar Gracia menatap shani dalam.ada banyak hal yang ingin Gracia ceritakan pada shani
Gracia menjauh dari brangkar shani kini mereka semua menatap shani dengan tatap sendu.
Mereka langsung membawa shani ke Indonesia dan memulangkan Shani ke Jakarta karena ada pesan dari shani lewat dokter Dave jika ia tidak ingin jauh jauh dari sahabatnya dan Gracia juga sudah memberi tau semuanya kepada koko Shani dan adek ya
Di tempat pemakaman hanya tersisa teman teman Shani,dan Kokok dan adeknya Shani
Koko shani dan adek Shani menatap gundukan tanah bertuliskan nama shani di batu nisan menatapnya dengan sendu kali ini mereka kehilangan lagi keluarga dan koko dan adek nya Shani setelah sudah puas berada di pemakaman mereka pamit pulang karena jika bereka berlama lama menambah rasa bersalah mereka dan rasa sakit kehilangan sosok yang peduli kepadanyaSejak tadi Gracia menumpukan kepala di Nisan bertulis Shani Indira natio Dia yang merasa paling terpukul kehilang sosok sahabatnya
Gracia memejamkan matanya air matanya terus mengalir di pipinya"Nggak ada lagi yang aku jadiin tempat untuk aku manja ya" ucal Gracia terdengar pilu
Sementara itu Azizi dan Cristy hanya terus menangis di dalam pelukan ka geby kali ini mereka kehilangan sosok kakak yang sangat menyayangi mereka dengan tulus bertemu dengannya bukan lah waktu yang singkat itu membuat mereka berdua jadi benar benar terpukul
"Terimakasih untuk waktu yang tidak dibilang singkat ci,maaf aku belum bisa balas yang pernah kasih ke aku"gumam Azizi
Azizi jongkok menghelus bahu Gracia yang bergetar
"Ci gre ayo pulang,bentar lagi mau hujan"ucap Azizi namun gracia hanya mengeleng
Azizi hanya pasrah ia sangat tau sifat keras kepala cicinya
"Aku tunggu mobil ya ci"ujar Azizi namun Gracia hanya diam dan mereka pun kemobil menyisakan Gracia saja
Rintik gerimis mulai berjatuhan dan,langit pun yang tadi warna biru cerah menjadi mengelap udara kini pun kian dingin menusuk kulit Gracia namun Gracia tidak perduli itu.