My cat at home chapter 04

20 11 4
                                    

Happy reading!

****

"DIH, DASAR EMAK-EMAK ARISAN!" teriak lily saat melihat punggung belakang vallen yang mulai menjauh dari nya.

Vallen nampak tidak peduli dengan teriakan gadis itu, yang dia pikirkan hanya untuk bersiap-siap ke sekolah. Tak sampai lama bagi vallen untuk mengenakan seragam dan menata tas nya itu. Dia berjalan ke arah lily yang masih duduk di sofa dengan roti di mulut nya itu. Vallen pun berjalan ke arah lily untuk mengajak nya berangkat sekarang.

Baru ingin menghampiri lily tiba-tiba ponsel di saku celana nya itu bergetar.

DRRRTT!

Vallen pun sedikit menjauh dari sofa yang di duduki lily dan segera mengeluarkan benda pipih itu dari saku celana nya, lalu dia mengangkat telepon itu.

"Vallen.." terdengar suara bergetar dari wanita itu, vallen tau wanita itu siapa. Ya, wanita itu adalah mama nya. Yang sudah hampir 1 tahun tidak menghubungi nya.

"Mama? Mama kenapa baru hubungin vallen sekarang? 1 tahun ini mama kemana aja?" vallen bertanya dengan wajah yang sulit di arti kan. Jujur saja dia rindu dengan mama nya.. Tapi kenapa mama nya telah meninggal kan nya selama 1 tahun? Mama nya memang memberi nya uang setiap bulan. Tapi apa hanya untuk sekedar berkabar apa kah dia tidak memiliki waktu? Tapi walau begitu ada rasa senang di hati vallen karena dapat mendengar suara wanita yang sangat dia rindu kan itu.

"Maaf.." lirih mama dari vallen yang memiliki nama fransiska.

"Kenapa mah? Kenapa belum pulang? Bukan nya hutang nya udah mau lunas? Kerja di sini aja biar deket sama vallen.. Aku juga bisa kerja biar mama gak harus kerja jauh gini" mata vallen mulai berkaca-kaca saat mengatakan itu. Sungguh dia sangat ingin bersama dengan mama nya dan melepas rindu bersama, tapi kenyataan dan takdir lah yang membuat jarak antara ibu dan anak ini semakin jauh dan merenggang.

"Gausah va.. Kamu sekolah aja yang pinter biar nanti, kalo kamu udah lulus mama kuliahin kalau ada uang. Dan maaf mama jarang ngehubungin kamu, karena sinyal di sini susah. Mama juga belum bisa pulang ke jakarta.. Maafin mama ya" ucap fransiska. Yang membuat vallen ingin menumpah kan air mata nya. "Udah, dulu ya va.. Mama mau lanjut kerja. semangat anak nya mama!"

TUT!

Sambungan telepon itu pun terputus secara sepihak, bahkan di saat vallen belum sempat membalas ucapan dari mama nya itu. Sesak di dada yang kini vallen rasa kan, sungguh sakit sekali rasa nya. Dia hanya memiliki mama nya, keluarga satu-satu nya. Tapi kenapa malah berjauhan begini di saat vallen membutuhkan kehangatan dari keluarga.

Vallen berjalan gontai dengan muka yang sangat lesu, semangat nya hilang. Hanya ada awan mendung yang menghiasi hati nya saat ini.

"Ly.." panggil vallen pelan tapi masih dapat lily dengar, kepala lily pun menoleh ke belakang. Dia melihat wajah vallen yang terlihat murung seperti memiliki banyak masalah. Walau lily tipe gadis yang galak dan tomboy, tapi dia sangat peka terhadap perasaan seseorang. Bahkan dia tau jika saat ini vallen sedang tidak baik-baik saja.

"Lo kenapa?, muka nya jelek amat di tekuk gitu.. Ada masalah ya?" tanya lily yang tau jika vallen sedang ada masalah, yang membuat nya terlihat muram begini.

"Gak usah kepo lo jadi cewek. Mending buruan ikut gue ke sekolah, mau ke sekolah gak?!" sungut vallen yang sekarang malah terlihat emosi.

MY CAT AT HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang