part 5

1.4K 78 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

Jangan lupa vote ya guys!!

_________________________

"apa yang  membuat putraku sebahagia ini, apa ada klien besar yang menawarkan kerjasama," ucap Zack bertanya.

"Tidak dad, ini tentang seorang gadis," ucap max sembari tersenyum manis,dan mata nya menampakkan binar bahagia.

"Gadis, apa kau berkencan lagi,ya tuhan Max usia mu bukan usia yang labil lagi , berhenti bermain -main dengan perempuan," ucap Alice dengan nada suara meninggi, sepertinya amarah Alice akan meledak mendengar anaknya yang berkencan lagi  hanya untuk senang-senang.

"Mommy mu benar son, seharusnya kau mengencani wanita yang benar-benar kau cinta, berhentilah bermain-main," ucap Zack dengan suara tegas.

Max manggaruk kepalannya yang tidak gatal ,ia bahkan belum selesai berbicara, tapi orangtuanya sudah menyudutkan dirinya seperti ini.

"Aku bahkan belum selesai berbicara, mengapa Daddy dan mommy menyudutkan ku seperti ini," keluh Max.

"Memangnya gadis mana yang kau temui ,kau pulang dari pesta ulangtahun Irene, kemudian berbicara kau bahagia karena gadis, ternyata bahagia putraku sangat sederhana ya, apa kau sebahagia itu hanya dengan bersenang-senang tanpa perasaan," gerutu Alice panjang lebar, ia benar-benar tidak habis pikir dengan kelakuan putra nya.

"Tidak mom, aku tidak bersenang-senang, aku hanya melihatnya," jawab Max.

Alice memicingkan matanya,dengan ekspresi se olah-olah meminta penjelasan.

Max yang melihat itu hanya menghembuskan nafas pasrah, dan mulai menceritakan kepada kedua orangtuanya itu.

"Aku bertemu Ella Kimberley, di pesta ulangtahun Irene tadi," ucap max santai.

Berbeda dengan Alice dan Zack, mereka berdua sedikit terkejut dengan penuturan putranya.

"Ella Kimberley, bukankah kau selalu menguntit gadis itu selama 8 tahun ini, ucap Alice bertanya.

Kemudian Zack bersuara "apa dia mengenal Irene?"

"Tidak dad, Ella hanya menemani sahabatnya untuk menghadiri pesta itu."

Zack hanya mengangguk kan kepalanya , sepertinya ia paham apa yang di jelaskan putranya.

"Apa dia mengenali mu," Alice kembali bersuara.

"Tidak mom, ia bahkan langsung mengumpat kepadaku, saat aku duduk di sampingnya dan melingkarkan tangan di pinggang nya," ucap Max diiringi dengan kekehan.

"Ya tuhan, Zack lihatlah sepertinya sifat gilamu menurun pada anak mu."

"Tidak apa-apa son, terkadang  kita harus nekat terhadap wanita, supaya mereka menyadari keberadaan kita."

"lagi pula, wanita sepertinya lebih suka cara brengsek dari pada cara romantis," bukankah begitu sayang? ucap Zack menggoda istrinya .

Pipi Alice bersemu merah, kemudian ia menepuk pelan lengan suaminya.

"Kau ini, jangan mengajari putramu hal yang tidak-tidak zack," ucap Alice memperingati.

The Happiness From YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang