Tok tok
Pintu ruang kerja Kanara diketuk, tetapi perhatian Kanara tetap pada layar komputernya yang sedang memutarkan film.
"Nyonya."
Oh ternyata Joseph. Kanara tidak melirik sedikitpun, film yang ia tonton lebih menarik daripada kedatangan Joseph.
"Nyonya, ada sedikit masalah di pabrik cabang."
Kanara mengalihkan perhatiannya.
"Kalo gak terlalu penting kan bisa dihandle yang lain. Gak harus selalu atasan kan?"
"Ada polisi datang ke pabrik cabang, sepertinya ini cukup serius Nyonya."
"Yasudah kamu aja yang ke sana, bisa kan?"
"Nyonya..."
Kanara berdiri, memang sepertinya sudah saatnya dirinya turun tangan sendiri.
"Gak lama kan? Setelah jam makan siang aku harus ke sekolah Sunoo."
"Semoga saja tidak makan waktu lama, Nyonya."
Sekarang pukul 10.45, perjalan ke pabrik cabang akan memakan waktu kurang lebih satu jam, jika jalanan ibu kota lancar.
Namun semua yang terjadi tidak sesuai ekspektasi Kanara. Pukul 12 siang Kanara dan Joseph baru saja tiba di pabrik cabang.
Kanara segera bertemu dengan penanggungjawab pabrik cabang. Banyak harus ia urus. Belum lagi Kanara harus berbicara dengan polisi.
------------
"Sunoo, ini nasi kotak lu jangan didiemin aja."
Sunoo yang sedari tadi melamun langsung tersadar. Jiheon, teman satu sekolah sekaligus peserta lomba FLS2N menunjuk nasi kotak yang berada di depan Sunoo. Belum tersentuh oleh pemiliknya sama sekali.
"Gue-"
"Jangan alasan lu gak lapar ya, awas aja. Lagian juga udah jam makan siang, ntar lu pingsan ribet jadinya."
Lelah mendengar ocehan Jiheon, Sunoo memilih untuk memakan nasi kotaknya. Menu standar, ada nasi, ayam goreng, kerupuk, dan sayur.
Jujur saja, Sunoo sedari tadi tidak henti hentinya mengharapkan kedatangan seseorang. Ya, janji Kanara untuk datang mengunjunginya berlomba.
Dilihatnya peserta lain yang didampingi orang tuanya. Orang tua mereka terlihat bangga mengabadikan momen penting anaknya. Saat sang anak sudah keluar dari ruang lomba, orang tua anak itu akan segera memeluknya, memberikan kata kata penyemangat serta apresiasi.
"Ortu lu dateng gak, Ji?"
Jiheon menggeleng. "Yang ortunya dateng cuma yang keluarganya harmonis."
Sunoo menunduk, pandangannya mengarah ke nasi kotak yang berada di pangkuannya.
"Lagian kita didampingi satu sekolahan. Enak banget sekolah kita jadi tuan rumah, iya kan?"
Sunoo hanya mengangguk.
"Tapi... ibu tiri gue bilang dia bakal dateng."
"Oh, mungkin nanti. Dia kan orang sibuk."
"Iya, sibuk banget. Kayaknya juga gak bakal dateng deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mom | ENHYPEN
Fanfic"Kami sayang banget sama Mom!" "Mom lebih sayang kalian."