⌗ 5

127 24 4
                                    

Suasana di dalam pesawat sangat damai. Riki, Sunoo, dan Sunghoon sudah tertidur lelap, sementara Jungwon masih sibuk dengan buku bacaanya.

Kanara yang duduk di samping kiri Jungwon sibuk dengan laptopnya, menyelesaikan beberapa urusan pekerjaan. Sedangkan di sebelah Kanara ada Sunoo yang tertidur di pundaknya. Kanara duduk di tengah, diapit Jungwon dan Sunoo.

"Aku baru tahu kalo kamu hobi baca buku," Kanara membuka percakapan.

"Wajar kok, selama ini juga gak ada yang peduli," jawab Jungwon sambil perhatianny terus tertuju ke buku.

Kanara terdiam mendengar jawaban dingin Jungwon. Diantara empat anak yang tinggal menetap di rumah, Jungwon adalah yang paling sulit didekati.

Setiap Kanara bertanya, Jungwon hanya akan menjawab seadanya. Jungwon juga tidak banyak bicara seperti Sunoo.

"Aku punya banyak koleksi buku juga, mau ke rumahku? Ada perpustakaan kecil di sana," Kanara mencoba memperpanjang pembicaraan.

"Gak perlu, aku bisa beli sendiri."

Kanara hampir menyerah mendekati anak ini.

"Tante orang kaya kan? Kenapa mau nikah sama Papa?" Jungwon bertanya dingin.

Kanara terkejut mendapat pertanyaan itu tiba tiba.

"Jadi kamu mikirnya aku nikah sama Papamu buat ambil hartanya?"

Jungwon mengangguk. "Bunda sama Tante Freya kan gitu juga."

Kanara menghela napas. "Keluargaku gak pernah kekurangan, tapi entah kenapa Ayahku tiba tiba jodohin aku sama Pradipta. Kalo kamu mau tanya alasannya, kamu bisa tanya langsung ke Ayahku, karena aku sendiri pun gak pernah tahu alasannya sampai saat ini."

Jungwon sudah menghentikan kegiatan membacanya, memilih untuk fokus pada obrolannya dengan Kanara.

"Terus reaksi Tante gimana waktu itu?"

"Aku... kaget sih awalnya. Aku pikir Ayah bercanda hahahaha, aku... aku frustasi, marah, sedih. Bahkan rasanya pengin mengakhiri hidup."

Jungwon kaget mendengar cerita Kanara. Kanara juga kaget mengapa dirinya bisa dengan mudah menceritakan sisi lemahnya pada orang lain.

"Aku anak emas keluargaku. Aku cerdas, berbakat, cantik, pintar bersosialisasi, lengkap deh pokoknya. Ayah sama Ibu juga sering muji aku, aku dapet semua yang aku mau. Sampai waktu Ayah jodohin aku, aku mikir aku ini kurang apa di mata Ayah?"

Tak terasa air mata Kanara sudah membahasi pipinya, terus menerus keluar. Kenangan yang ingin ia kubur selamanya terpaksa ia ingat kembali.

"Hidup Tante berat banget."

"Aku cerita kayak gini bukan buat dapet simpati kamu kok, aku berusaha menjawab pertanyaan kamu aja, gak lebih."

Jungwon menunduk lagu mengangguk paham. Ia lalu kembali membuka bukunya, melanjutkan kegiatan membaca.

Sedangkan Kanara berusaha menenangkan diri sendiri, pundaknya naik turun menahan air matanya agar tidak terus mengalir.

Sunoo yang tertidur di pundak Kanara merasa terganggu lalu mencoba membuka matanya yang masih sangat mengantuk. Kanara mengusap pelan kepala Sunoo, memberikan ketenangan agar anak itu kembali terlelap.

Benar saja Sunoo segera kembali menutup matanya dan kembali ke alam mimpi.

Merasa mengantuk setelah menangis, Kanara memilih untuk tidur. Masa bodo dengan pekerjaannya, ada Joseph yang bisa menggantikan Kanara menyelesaikan pekerjaan.

Jungwon yang duduk di kanan Kanara memperhatikan wajah tertidur Kanara. Jungwon tahu ibu tirinya pasti lelah, mengurus perusahaan peninggalan Papanya yang sangat besar ditambah memenuhi peran menjadi orang tua baginya dan saudara saudaranya.

Young Mom | ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang