Bagian 1 : Keluarga Cemara

766 46 13
                                    

"Aku hanya terluka dan aku tidak akan menyerah"

~ Athaya Calina Azalia ~

' HAPPY READING '

Malam yang indah tapi tak seindah isi kamar seorang gadis yang terlihat sangat berantakan mulai dari buku-buku, bantal, selimut tergeletak mengenaskan di lantai. Terlihat seorang gadis yang sedang mengacak-acak isi meja belajarnya untuk mencari pulpen bergambar idola favorit nya yang tidak berada di tempat.

Setelah beberapa jam mencari akhirnya ia menyerah duduk lesu di kursi meja belajar menelungkupkan wajahnya di lipatan tangan di atas meja, bahu gadis itu bergetar hebat seiring terdengar suara isakan tangis.

Sang gadis tiba-tiba berdiri berjalan ke luar kamar setelah ia tahu siapa dalang dari hilangnya pulpen kesayangan nya itu, dengan nafas memburu ia berjalan dengan kaki sengaja ia hentak-hentakan menuju ruangan ujung yang di gunakan untuk para laki-laki di rumahnya berolahraga dengan alat-alat yang begitu mahal nan canggih.

Gadis itu bisa melihat dua pemuda yang berwajah serupa sedang olahraga. "nevan dimana pulpen aya?? kamu udah aya bilangin berapa kali jangan sentuh pulpen kesayangan Aya. Kamu bendel banget sih Nevan, Aya bilangin baba ya" teriak gadis itu kesal setelah sampai di sana, ia menatap pemuda yang sedang melakukan push up sedangkan pemuda satu lagi menghentikan kegiatan nya lalu berjalan menghampiri sang gadis dengan keringat yang bercucuran di badannya tapi justru itu semakin membuat si pemuda sangat tampan.

Aya mengusap air mata yang ada di pipinya "Nathan pulpen Aya ilang lagi, Aya udah cari dikamar tapi nggak ketemu. Nevan pasti yang nyolong pulpen itu" adunya pada pemuda yang berdiri dihadapannya.

Pemuda yang dipanggil Nathan itu menghela nafas lalu menatap tajam sang kembaran yang tengah menyengir sambil berjalan menghampiri mereka "balikin!!" Tekan Nathan tajam tak bisa terbantahkan.

Nevan meneguk ludahnya kasar, ia menggaruk kepala belakang nya yg tak gatal guna menghilangkan rasa gugup. Meski lahir kembar sifat dua pemuda itu sangat bertolak belakang dan meskipun Nevan yang terlahir sebagai Abang tetap saja Nathan adalah salah satu makhluk Allah yang ia takutin selain setan. Adik kembarnya itu galaknya minta ampun deh.

"Mm...besok deh ya Nevan balikin soalnya ketinggalan di loker" ucap Nevan sedikit gugup.

Pecah sudah tangisan gadis itu yang membuat Nevan kelingpungan, sebab ia takut uang jajannya di potong lagi oleh sang kepala keluarga. Gagal lagi dong mentraktir sang gebetan di cafe, masa di angkringan mulu turun nanti harga diri seorang Nevan Alfaiq Naveed.

"Kok Nevan ngk izin sih?? Aya bilangin baba ya" gadis itu berbalik tujuan nya sekarang adalah kamar kedua orang tuanya yang terletak di lantai satu.

Nevan yang tahu tujuan sang kakak perempuan kemana langsung mengejarnya "Aaaa... Nuna jangan ngadu dong, nanti uang jajan Nevan di potong lagi. Nuna nggak kasihan sama adik Noona yang tampan ini apa?" ucapnya memelas.

Aya menghentikan langkahnya menuruni anak tangga lalu menatap tajam adik laki-laki nya yang super duper paling nyebelin sejagat raya itu "nggak, biar aja baba potong uang jajan Nevan kalau perlu baba sita juga motor Nevan biar jalan kaki ke sekolah sekalian" ketusnya kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda karena adik laknatnya itu.

Nevan hanya pasrah melihat sang kakak sudah memasuki kamar orang tuanya dan lagi Nevan menghela nafas panjang ketika teriakan sang kepala keluarga terdengar nyaring di penjuru rumah.

WITH YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang