02

496 63 29
                                    

‼️ATTENTION⚠️ cerita ini hanyalah fiksi, tidak ada sangkut pautnya dengan REAL LIFE sang idol maupun tokoh tokoh yang berada didalam cerita ini. Berfikir secara bijak dalam membaca! TERIMA KASIH! ‼️

zawan mengetuk pintu kaca didepannya lalu membuka pintu itu perlahan dan menyembulkan kepalanya. "permisi.. apa ada pak ardan?" tanya zawan setelah menunduk ke guru lain.

"iya nak?" ah ternyata disebelah sana, guru yang dipanggil namanya itu langsung berdiri dan menyuruh zawan untuk masuk.

"ada apa nak?"

"maaf pak sebelumnya, tapi saya disuruh memanggil bapak oleh ketua kesehatan."

sang guru menyengrit. "kenapa? apa penting?" tanya sang guru.

"penting pak."

"oke ap- ayo kita keluar dulu." sang guru merasa tak enak mengobrol di dalam ruang guru yang sunyi itupun mengajak zawan untuk keluar.

"ada apa? apa yang penting?"

"jadi ketua kesehatan meminta agar saya membawa bapak ke ruang bk." ucap zawan.

"memangnya ada apa???"

"anak murid bapak, ricky.. dia mengalami pelecehan." jawab zawan membuat guru yang berada didepannya shock sekaligus marah.

"oke ayo kita keruang bk." zawan pun mengangguk.

setelah mereka sampai diruang BK guru itu pun langsung membuka kasar pintu ruangan itu.

disana sudah berada 1 guru perempuan dan juga 4 anak murid laki-laki. dengan yang satu terduduk babak belur.

"pak ardan.." panggil guru BK wanita bernama Ibu Asha.

"ada apa ini? boleh ibu jelaskan??!"

"sabar pak, saya belum mempunyai bukti ataupun saksi jadi mari kita menunggu-"

"saya saksinya!" zawan yang sedari tadi diam pun menjawab, membuat kedua guru itu menoleh.

"duduk disini!" zawan pun menuruti perintah sang guru untuk duduk disebelah pencabul tadi.

zawan tersenyum kecut saat melihat lelaki disebelahnya. "halo cabul!" bisiknya dan membuat si cabul itu menggeram marah.

zawan pun mulai menceritakan dari awal, tentang apa tujuan dia ketoilet, dia menemukan mereka dalam keadaan apa, hingga kondisi korban.

"oke, terima kasih zawan. kamu kelas berapa?" tanya pak ardan sembari membuka handphonenya.

"kelas 11 ips 1." pak ardan mengangguk, "wali kelasnya Ibu Dyah kan?". zawan mengangguk.

"saya mungkin akan lebih sering minta kamu buat datang kesini, karna kamu salah satu saksi." jawab pak ardan membuat zawan meringis 'anjir males banget gua kena gini ginian! tapi gapapa dah itung itung bolos.'

brak!

"kamu dari kelas berapa?!" tanya pak ardan setelah melempar buku hitam, itu adalah buku point hingga macam macam diskors disekolah ini. kalo kata zawan sama temen temennya si itu buku kematian, alias kalo nama lo disitu besoknya langsung meninggal. iya.. meninggal disabet emak pake gesper.

"k-kelas 12 ips 4." orang cabul itu pun akhirnya mengeluarkan suara.

zawan menoleh kesebelahnya, 'kelas 12? pantes berani nyabulin dekelnya.' batin zawan.

"kamu! tolong panggilkan wali kelas 12 ips 4. sekarang!" ucap pak ardan sembari menunjuk ketiga anak yang sedari tadi diam berada disebelah kiri meja besar itu.

I Love BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang