05

311 44 17
                                    

‼️ATTENTION⚠️ cerita ini hanyalah fiksi, tidak ada sangkut pautnya dengan REAL LIFE sang idol maupun tokoh tokoh yang berada didalam cerita ini. Berfikir secara bijak dalam membaca! TERIMA KASIH! ‼️

"hai?"

ricky mengangguk. "hai z-zawan?" zawan tersenyum simpul, ia duduk dipinggir ranjang ricky dan mereka sekarang sedang saling berhadapan.

"lo udah baik-baik aja?" yang ditanya menggeleng kaku. "aku takut.."

"gapapa lo udah aman disini gausah takut." zawan menepuk pundak lelaki manis itu.

"makasih ya zawan, u-udah nolongin aku."

zawan mengangguk sembari menatap ricky yang tertunduk. "bukan apa-apa."

ricky mendongak matanya membinar lucu seperti anak anjing. "makasih.. makasih ya zawan?" zawan lagi lagi mengangguk.

"sama sama, tapi.. itu gak gratis." ucap zawan.

ricky memandangnya takut. "g-gimana?? aku harus bayar kamu berapa? b-biarin aku kerja dulu ya, aku belum gajian z-zawan.." ricky memandang zawan hampir menangis.

zawan menggeleng lalu terkekeh. "lo lucu. bayarnya lo jadi temen gue gimana? mau gak?"

ricky mengangguk lagi lagi. "b-boleh! eh- k-kamu mau bertemen sama a-aku?"

zawan mengangguk sembari menahan gemasnya. "iya ky.. gue mau jadi temen lo." hancur sudah pertahanan zawan untuk tidak mengusak rambut lelaki manis didepannya.

"banyakin istirahat. gua tunggu lo sembuh, nanti kita main bareng." setelah berucap seperti itu zawan pun meninggalkan ricky dan keluar dari ruang kesehatan itu.




"done. kabarin kalo ada apa-apa, gue bakal bantu. gue pamit!" ucap zawan kepada sano dan hazi. dirinya pun langsung keluar dari ruang uks bersama teman temannya.


mereka bertiga Zawan, Hanif dan Jovan kembali kekelasnya untuk mengambil tas, baru saja bel pulang sekolah sudah berbunyi. banyak anak-anak berhamburan keluar kelas untuk pulang.

"hari ini mau kumpul dulu gak?" tanya jovan.

"gua capek." ucap zawan lalu menggendong tasnya sebelah.

jovan mengangguk, "yaudah istirahat wan."

"lo nip?"

"enggak juga, gue mau jemput bunda di butik. soalnya supir gue lagi sakit yang satu dikantor sama bokap." jawab hanif. jovan pun mengangguk dan mulutnya berbentuk huruf O.

"sore bang adek dateng!" ucap daniel didepan kelas mereka.

"rumah gua gak dan?" tanya jovan dan daniel pun mengangguk. "tapi bedua doang."

"gapapa dah! gue lagi males soalnya sama orang rumah, kuy bang kita maen ps😍." daniel pun menarik jovan untuk cepat keparkiran. daniel lagi gabawa motor karna mager sedangkan mobil dia belum punya sim. mumpung ada jovan nih.. aji mumpung 😎

"monyet! jangan ditarik!!"

"gua duluan ya bang abang!"

I Love BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang