03

439 55 7
                                    

‼️ATTENTION⚠️ cerita ini hanyalah fiksi, tidak ada sangkut pautnya dengan REAL LIFE sang idol maupun tokoh tokoh yang berada didalam cerita ini. Berfikir secara bijak dalam membaca! TERIMA KASIH! ‼️

"san!" lelaki mungil yang sedang membaca buku di perpustakaan itu menoleh dan memandang temannya bingung.

"kenapa ji?" yang ditanya hanya diam namun dirinya menarik pergelangan tangan temannya untuk keluar dari perpus itu.

dan tentu saja kelakuan mereka membuat semua orang yang berada diperpus sedikit terganggu.

"hei yang disana bisakah bertengkar diluar??" ucap salah satu siswa dan membuat kedua pemuda itu membungkuk minta maaf.

setelah keluar dari perpus yang tetua disana berdecak, "kenapa si lo? jadi diomelin kan tadi." orang itu panggil saja sano, iya mencibirkan bibirnya kesal.

"itu! penting! ayo ke uks!" temannya itu langsung menarik sano.

sano yang kesal pun menarik balik tangannya. "pansi anjing? lo mau bolos lagi kan? mentang mentang mau masuk dikit lagi!" sano pun menoyor dahi temannya dan membuat sang teman terhuyung sedikit.

"kagak njir! ini serius ayo ke uks!"

"ya mau ngapain Juani Hazidan?????" sano sudah geram oleh tingkah temannya.

"tadi hanif chat gue, katanya iki di uks! puas lo?!"

sano baru mengerti walaupun masih bingung, dia segera mengikuti temannya yang berlari didepannya.

mereka pun sampai di uks, disana sangat sepi penjaga yang biasa duduk di kursi jaga uks, pun tidak ada ditempatnya.

aji mengajak sano untuk masuk keruangan uks dibelakang, yang mempunyai 5 kamar kecil dengan bangsal disetiap kamarnya, ya seperti dirumah sakit saja. maaf ya ini cuman gambaran akuu soalnya disekolahku begitu😭

mereka berdua melihat kearah satu satunya kamar yang terbuka dan agak sedikit ramai.

"gapapa gapapa tenang ada ibu disini tenang nak."

"orang itu sudah ditangkap tidak apa apa."

"minum dulu yuk minum."

"jangan nangis lagi gapapa ada saya disini, disini aman.. gapapa."

itu kalimat' yang mereka berdua dengar dari kamar itu.

"permisi.." ucap aji.

semua orang yang didalam pun menoleh kecuali laki laki yang berada diatas bangsal.

salah satu dari mereka pun menghampiri kedua insan lucu itu. "iya? siapa? kalau tidak ada yang penting silahkan keluar." ucap wanita tua itu sembari menutup pintu ruangan.

"em anu bu.. kita temannya ricky, saya cuman mau tau keadaannya." ucap aji sedangkan sano mengintip ngintip ruangan ricky yang sekarang sudah tertutup pintu dan hanya ada sedikit celah.

"oh kamu temannya ricky??"

mereka berdua mengangguk "iya buk, kalo boleh tau iki kenapa ya?" sano akhirnya bertanya.

sang penjaga ruang kesehatan itu pun langsung menyeritakan mereka apa yang terjadi, baru saja sano dan aji ingin protes, "tenang dia sudah ditangkap dengan orang yang menolong teman kalian, saya sekarang mau minta tolong sama kalian buat nenangis ricky ya?"

"dari tadi anaknya meraung mulu, dia masih takut.. siapa tau kalo sama kalian mau diem." mereka berdua mengangguk lalu dipersilahkan masuk kedalam ruangan itu.

"iki.." sano memanggil ricky yang sedang menangis dan tentu membuat ricky menoleh. "sano... hiks!"

sano yang melihat itu langsung memeluk temannya begitu pula dengan aji.

I Love BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang