03

24 9 2
                                    

"aku bosan jadi bebas, sesekali aku ingin dipegang oleh tangan yang tak ingin melepas."

-Dara Amora Maheswari

💐💐💐





Dara menatap Gara penuh harap dan mengkode lewat kedipan matanya, "Gara, plis bantu gue!" bisiknya tepat di wajah Gara.

"Dara pulang sama gue," Ucap Gara lalu menarik lalu menggenggam tangan Dara. Entah angin dari mana ia berani berucap seperti itu.

Hal itu tentu membuat Dara terkejut dan mampu membuat jantungnya berdegup kencang.

"HAHHH!" Pekiknya dalam hati.

"Oh gitu. Ya udah gue balik, sampai ketemu besok Dar." Aron tersenyum tipis pada Dara lalu beranjak pergi tanpa menunggu jawaban dari Dara.

"Cielah gandengan aja terosss!!" Ozan sengaja berbicara seperti itu karena melihat tangan Gara yang masih menggenggam Dara.

Mendengar itu, Gara sontak melepas genggaman tangan Dara dan mengalihkan pandangannya.

"Gue cabut dulu, bro. Udah di telfon emak." pamit Azrul.

"Gue ikut dong, Rul" pinta Ozan.

"Buru! Gue udah dimarahin." ketus Azrul.

"Duluan Dar, Bos!" Pamit Ozan yang diangguki mereka.

Sepeninggalnya dua manusia itu, kini tinggal lah Dara dan Gara.

"Lo mau kemana eh?" Dara melihat Gara yang akan beranjak pergi.

"Pulang." jawab Gara singkat.

"Emm ... gue nebeng beneran dong hehe," pinta Dara dengan cengengesan tidak tau malu!

"Angkot masih banyak." Ucap Gara dengan sangat datar, singkat, padat dan nyakitin.

Wajah Dara berubah drastis menjadi tidak bersemangat dan sedih setelah mendengar jawaban dari pujaan hatinya. Gagal modus bos kuuu.

"Sekali aja elahh," Berani sekali Dara ini memaksa.

"Perlu gue yang ngomong ke sopir angkot? Atau sama pak satpam aja?" Jawab Gara dengan santainya.

"Gue maunya sama lo." Ucap Dara dengan cepat.

"Tapi gue gak mau." Balas Gara.

"Tapi gue mau!"

"Jangan nambah beban orang lain!" Ucap Gara dengan sedikit meninggikan suaranya. Setelah mengucap seperti itu, Gara meninggalkan Dara yang mematung ditempatnya.

"Gue beban, ya?" Gumam Dara.

Dengan perasaan yang sedih dan tidak bersemangat, Dara memutuskan untuk menaik angkot padahal ia bisa saja meminta jemput supirnya di rumah, tapi entahlah dia lebih memilih untuk menaik angkot.

><><><><><


"Dara! Dara, keluar kamu!"

"Eeuhh.." Dara menguap dan terbangun dari tidurnya lantaran mendengar teriakan seseorang dari luar kamarnya.

"Dara! Keluar atau mamah dobrak pintu kamar kamu?!"

AMERTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang