04

15 6 6
                                    

"Akan selalu ada sesuatu yang dirindukan namun tak dapat terulang kembali."

-Dara Amora Maheswari

💐💐💐





"Mika, gue takut." Ucap Dara dengan pelan pada Mika.

"Takut kenapa?" Tanya Mika bingung. Setelah guru membagikan hasil ulangan salah satu mata pelajaran yang Dara sukai, Dara terus berbicara bahwa ia takut dan membuat Mika bingung, padahal menurutnya nilai yang Dara punta sudah sangat bagus di kelas.

"N-nilai gue, Mik." Jawab Dara dengan tatapan mata yang kosong. Ia sudah tahu jika nanti pasti dirinya dimarahi oleh Venya.

"Ya ampun Dara. Nilai segitu udah bagus banget! Lo itu paling tinggi di kelas, gue aja dapet 75, tuh si Aldo aja 60 padahal dia ketua kelas. Banyak yang masih di bawah lo Dar, itu 88 udah bagus banget." Jeda Mika pada ucapannya.

"Iya gue tau itu mata pelajaran yang lo seneng kan? Cuma emang lagi takdirnya lo dapet segitu, bersyukur aja jangan sedih, harus semangat, oke?" Lanjutnya.

Mika dengan sabar menasehati dan menyemangati Dara agar tidak terus-menerus merasa sedih karena nilai.

Dara tersenyum mendengarnya, "Makasih, Mik."

"Kalo lo liat kejadian yang bakal menimpa gue nanti, pasti lo tahu alesan kenapa gue kayak gini, Mik." Batin Dara.

"Ya udah, sekarang lo harus happy dan gak boleh sedih lagi." Ucap Mika yang masih mencoba untuk menghibur Dara.

"Iyaaa, Mikaa. Gue gak sedih lagi kok,"

"Kayaknya." Batin Dara.

><><><><><

"Woy! Ayok ke kantin!" Seru Azrul.

"Males, gue abis ke sleding." Ucap Ozan dengan memutar-mutar sebuah pulpen di tangannya.

Gara melihat Ozan dengan bingung, padahal sedari tadi Ozan hanya duduk-duduk saja. Bagaimana bisa kesleding? Pikirnya. Ia menatap Azrul seolah bertanya ada apa dengan seorang Ozan ini.

"Maksud lo? Ke sleding apa?" Tanya Azrul. Sebenarnya, ia sudah mempunyai firasat buruk tapi tidak boleh berprasangka terlebih dahulu kepada seorang teman.

BRAAGH!

"Allahuakbar!"

"Gilaaa woyy!"

"Aaaaaa limaa puluhh!!"

"WOY OZAN! GILA YA LO?!"

"Kaget gue astaghfirullah, setan lo ya!!"

"Gue ke sleding..." Setelah menggebrak meja dengan tiba-tiba, kini Ozan menggantung ucapannya dan menatap Azrul dengan wajah serius. Dan yahh, itu tadi beberapa teriakan dari teman sekelasnya yang kaget mendengar gebrakan meja dari Ozan.

"Ke sleding sapi pitu rasane malah ndeker, la kok konco teko malah di sogok Hezimer! Duh aduh biyung lung tulung aku malah bing-" Lanjutnya.

AMERTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang