16

844 128 6
                                    

Akhir-akhir ini gampang drop😢
Kemarin tiba-tiba demanm tinggi, terus kepalanya sakit banget 🤧
Rasanya sakitnya itu sampe aku mikir 'sakit apa aku? Pendarahan otak?'
Wajar dong mikirnya, sampe aku bagus seharian karena sakitnya

Sembuh kepalanya, batuk flu menyerang😢

Segampang itu aku sakit sekarang, jadi kalian sabar ya kalo saya munculnya lama😢

Kalian juga jaga kesehatan dimanapun berada🥰

👑 The Jancok Empress 👑

Permaisuri Hinata terduduk sembari merenggangkan seluruh tubuhnya, bahkan ia menguap lebar. Beralih menatap putranya yang tidur meringkuk memeluk guling.

"Lihatlah betapa nyenyak dan menggemaskannya putraku ini." Ucap Permaisuri yang menatap gemas pada Pangeran Ken.

Tangan lentik itu bergerak menusuk-nusuk pipi chubby putih itu.

"Sayang, bangun. Ini sudah pagi." Bisik Permaisuri Hinata sembari mengecup pipi gembul nan dingin itu.

"Hng?" Erang Pangeran Ken dengan geliat kecil.

"Ayo bangun." Permaisuri Hinata menyisir surai raven itu ke belakang dengan jemarinya.

"Yang Mulia Permaisuri, apakah anda sudah bangun?" Tanya Saara yang berada di luar kamar.

"Iya, masuklah." Ucap Permaisuri Hinata.

Saara dan Shion segera masuk ke dalam kamar dan ber-ojigi pada wanita itu.

"Saya akan segera menyiapkan air anda, Yang Mulia." Ucap Saara memasuki kamar mandi, dan Shion mengambil hanfu yang akan dikenakan Permaisuri dan Pangeran hari ini.

Tidak membutuhkan waktu lama, kegiatan pagi Permaisuri Hinata dan Pangeran Ken akhirnya telah selesai.

👑 The Jancok Empress 👑

Siang ini, Permaisuri Hinata bersama Pangeran Ken, dan kedua dayangnya tengah berada di hutan dengan menunggangi kuda mereka.

Jangan sebut Hyuga Hinata bodoh jika tidak mengetahui kalau dirinya tengah diawasi oleh Shikamaru. Ia tahu, maka tadi mereka mengelabuhi pria itu seolah Kaisar Sasuke memberinya tugas penting. Mereka bahkan pergi dengan mengendap-endap dengan pakaian khas pria.

"Yang Mulia, kali ini anda ingin kemana?" Tanya Shion menatap punggung berbalut pakaian pria yang cukup sederhana dengan surai yang diikat satu.

"Entahlah." Acuh Permaisuri Hinata.

Kini mereka terdiam kembali.

Permaisuri Hinata menyipitkan matanya pada sebuah gapura yang cukup tua.

"Tempat apa itu?" Tanya Permaisuri Hinata.

"Saya tidak tahu, Yang Mulia." Jawab Saara dan Shion bersamaan.

"Ayo ke sana." Ucap Permaisuri Hinata.

"Tapi, Yang Mulia--"

Ucapan Shion terhenti kala melihat kuda milik Permaisuri Hinata berhenti.

Kuda milik Permaisuri Hinata berbalik sesuai keinginan penunggangnya.

Tangan Permaisuri Hinata terulur dengan telapak terbuka pada kedua dayang itu sembari menggeleng.

"Sssstt! Kalian ini harus membuka pikiran kalian agar lebih banyak wawasan. Jangan hanya diam di Paviliun saja, bekerja ini itu, tapi tidak berlibur. Hadeh... Aku mengajak kalian agar kalian tidak bosan dan mati dengan cara konyol. Ya... syukur-syukur kalau kalian punya kekuatan." Ceramah Permaisuri Hinata.

The Jancok EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang