Agra lelaki itu baru saja keluar dari kamar mandi, ia menggosok-gosok rambutnya yang basah dengan handuknya.
Ia berjalan menuju kasur king size nya, mengambil benda pipih yang tergeletak di atas kasur. Memainkannya sambil berjalan ke arah balkon kamarnya, lalu duduk di kursi yang ada si sana sembari memamdangi langit malam yang sangat indah untuk dipandang.
Tok!Tok!Tok!
Suara pintu yang diketuk terdengar dari luar kamar agra, ia menoleh dan tampa menunggu lama dirinya pergi untuk membukakan pintu.
Ceklek!.
Pintu terbuka menampilkan sosok perempuan yang tak lain adalah pembantu di rumah ini, namanya sari sering di panggil bi sari.
"Kenapa bi?," tanya Agra kepada bi sari.
"Itu den. Aden di suruh ke bawah buat makan malam kata tuan dan nyonya," ujar bi sari.
Agra mengangguk. "Yaudah bibi duluan aja, nanti agra nyusul."
"Iya atuh den. Bibi permisi dulu ya," pamit bi sari lalu pergi dari hadapan agra.
Agra mengangguk. Lalu masuk lagi ke kamar untuk mengambil ponselnya yang tadi ditinggal di kursi balkon.
Ia langsung bergegas keluar dari kamar dan menuruni anak tangga menuju ke meja makan. Sesampainya di bawah ia sudah bisa melihat kedua orangtuanya sedang berbincang dan sekali-kali tertawa bersama.
"Cerita apaan nih? Seru amat," ujar Agra setelah bokongnya mendarat dengan sempurna di kursi.
"Orang jelek gak berhak Kepo!," Sahut Erga_Papanya.
"Yee gantengan juga Agra kali, Kalo dibandingin sama papa mah uhh beda jauhh!," ujar Agra sambil membalik piringnya.
"Iya beda jauh. Ibaratnya kamu di tanah dan papa di langit," ujar Erga.
"Enak aja! Orang gantengan juga agra!, " ujar agra tidak mau kalah.
"Okehh. Kita buktiin siapa yang paling ganteng, papa atau kamu," Erga menatap sengit kepada Agra, begitupun sebaliknya.
"Oke! Siapa takut."
"Huss!. Kalian ini berantem mulu! yang jelas orang ganteng itu ya jungkook. Idola mama," lerai Lisa_mamanya agra.
"Mama lebih milih jungkook daripada papa?," Tanya suaminya itu.
"Ya iya lah," jawab Lisa sembari meletakkan nasi dipiring Erga.
"Kasian di duain," ujar Agra cekikikan.
"Durhaka kamu ngetawain papa!"
"Udahlah diem jangan berisik kalo mau makan!," lerai Lisa lagi yang sudah jengah melihat suami dan anaknya itu adu mulut.
Dan benar saja setelah Lisa berbicara mereka berdua kicep tidak mengeluarkan suara lagi. Dan mereka bertiga makan dengan tenang hanya saja ada suara dentingan sendok yang beradu dengan piring.
Sebenarnya di kediaman ini tidak hanya ada mereka saja, melainkan ada bi sari dan bi murni sebagai ART, lalu mang ujang sebagai security di depan, dan pa aji sebagai supir. Jadi rumah besar ini tidak terlalu sepi jikalau kedua orangtua agra pergi ke luar kota.
Erga, pria itu menyudahi acara makan malamnya lalu di susul oleh Lisa istrinya.
"Papa mau bicara sama kamu," ujar Erga tiba-tiba kepada Agra.
"Bilang aja," sahut Agra masih fokus kepada makanannya sendiri.
"Papa harap kamu bisa menerimanya dengan baik," ujar Erga sambil menepuk bahu Agra. "Kamu mau kan dijodohkan sama anaknya sahabat papa?," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGRAVA
Ficção AdolescenteFollow duluuu yaa Dijodohkan? yuk mari mari baca, mampirr. **** "Dia cewek gue." Agrava nathaleon wimaga. Orang nomor satu yang wajib dihindari ketika menginjakkan kaki di SMA STARLIGHT. Ia bagaikan dewa kematian bagi para musuhnya. Selama ini...