“Permisi dok.” tegur seorang suster
Mereka bertiga pun tersadar.
“Ah iya ada apa sus?”
“Bisa ikut saya sebentar? Ada yang harus di tanda tangani oleh dokter.” ucapnya ramah.
“Baik.”
“Terima kasih, ikuti saya dok.”
Okta menatap kepergian sang dokter tanpa berkedip, dia masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, apakah dia sudah tua ? Sudah rabun kah ? Atau min ? Kenapa penglihatannya begitu jelas?
Melihat kepergian sang dokter, Christy buru buru bangkit, dia mengambil jaket dan pergi keluar dengan tergesa - gesa
“E e e Chris lo mau kemana?” ucap Okta tergagap
“Setaaaan awas lo ya Chris.” pikir Okta seraya mengikuti Christy.
Okta sungguh malu dengan tingkahnya Christy, mana diliatin sama orang lain lagi.
Kelakuan mereka berdua menyita beberapa pasien yang berada di sana, termasuk si dokter. Dia melihat kepergian Christy dengan raut muka yang susah di artikan.
“Dokter Chika ada apa?” tegur suster.
Chika tersentak. “Ah iya iya sorry, disini ya sus?”
Ya, ternyata dokter itu adalah Chika, alias Yessica Tamara Aulia. Pantas saja Okta maupun Christy begitu terkejut melihatnya.
Chika sekarang telah menjadi dokter resmi, setelah kelulusannya, dia langsung pulang ke Indonesia, sebab dia langsung mendapatkan tugas menjadi dokter resmi di rumah sakit besar Harapan Hidup. Yaitu rumah sakit milik mendiang kakek nya.
Satu kata yang ada di benak Chika saat melihat Christy yaitu, ' Rindu '
Namun disaat memperhatikannya, dia cukup kaget melihat kondisi Christy sekarang, christy terlihat kurus tak terurus, dan kucel juga.
Apa dia begitu sayang terhadap daki nya sampai sampai dia terlihat kunihin begitu.
“Christy, sudah tiga tahun. Namun hati dan jiwa ini tetap sama tak berubah. Apa kamu juga sama? ” pikirnya, seraya mengenang masa masa indah bersamanya. Waktu yang singkat namun penuh dengan kebahagiaan.
****
Padahal kondisi Christy begitu memprihatinkan, dia butuh bantuan medis. Tapi bisa bisanya dia keluar begitu saja.
“Heh heh, mau kemana kamu?”
Seorang polisi langsung berlari menangkap Christy, dia berdecak sebal.
“Ck, pak Agus lagi pak Agus lagi ... ”
“Ck, neng Christy lagii neng Christy lagi ... ” jawab pak Agus meniru gaya bicara Christy
“Kamu mau kemana? Itu lukanya belum di obatin atuh, nanti infeksi lagi. Ayo ayo.” lanjutnya seraya menarik tangan Christy, namun dia menahannya, alis sebelah pak Agus terangkat.
“Aku mau di obatin, tapi gak disini. Bisa?” tanya Christy begitu serius.
Pak Agus menggaruk kepalanya yang gatal karena ada kutu disana sedang menyedot darahnya.
“Yaudah ayo, ke klinik aja. ”
“Heh kamu !! Ayo ikut. ” ucap pak Agus pada Okta yang daritadi hanya diam memperhatikan.
Merekapun bergegas pergi menuju klinik terdekat.
- Klinik -
Christy terus diam, pikiran dia tertuju pada satu orang yang sangat ia rindukan, namun ia tak mau mengakuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORVIRRET S2
RomanceCerita ini merupakan sequel dari Forvirret Season 1. -------------------- No spoiler, no deskripsi, langsung di baca aja yaa. Mengandung kata kata kasar, vulgar, prontal abis. Tidak untuk di tiru. Bocil jauh - jauh.