Red Thread

205 20 13
                                    

Law terbangun ditempat indah dengan hamparan bunga.

Kenapa dia disana? Seingatnya dia sudah melompat dari tangga lantai 13.

"Mungkin aku sudah berhasil mati"






























Plak tamparan keras mendarat dipipinya.

"APANYA YANG BERHASIL!!"

"S-sanji" Law melemparkan tubuhnya pada sanji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"S-sanji" Law melemparkan tubuhnya pada sanji.

Memeluk pria manis miliknya itu. Rasa kejutannya mendominasi dari pada perih dipipinya

"Hari itu,
Seharusnya aku yang menyetir..

Seharusnya hal ini tak terjadi padamu..
I

ni semua salahku..
Jika..
Jika bukan karna ku"

"tidak, tidak.. Itu tidak benar!" Kekeh sanji meyakinkan.

"Jika saja kau tak bertemu denganku..
Ini semua salahku"

"Tidak!!"

"Law-sensei... Dengar
Moment paling bahagia dalam hidupku adalah saat-saat bersamamu...
Aku tak akan sanggup hidup didunia jika bukan karnamu...
Kau menyelamatkanku..

Dan...

Kali ini akulah yang akan menyelamatkanmu!
Jadi, kumohon hiduplah..
Berjanjilah kau akan baik-baik saja agar aku pergi dengan tenang, ya?"

Law mendengar dengan tatapan kosong, tak menanggapi ia lalu.melepas pelukannya dari sanji.

Tiba-tiba matanya berubah

"Kau datang padaku untuk mengatakan ini?
Apa kau tau betapa merananya aku bisa hidup dan bernapas?!
Bagaimana! Bagaimana rasanya saat kehilangan segalanya?! APA KAU TAU RASANYA?!" Law berteriak pada Sanji.

Membuat hati Sanji larut dalam berbagai emosi karna melihat kondisi law yang sekarang dihadapinya. dia kehilangan sosok law-senseinya perasaannya mendidih sangat menyakitkan.

Sanji menunduk menyembunyikan apa yang dirasakannya. Ia pegang wajah pria itu.

"Aku tau, law-sensei...
Rasanya hatimu hancur berkeping-keping sampai tak ada yang tersisa.
Tak peduli waktu berlalu, semakin keras mencoba melupakannya..
Potongan ingatan itu malah semakin jelas.
Law-sensei a-aku juga merasakannya"

Aku juga tak ingin hidupku berakhir dengan melihatmu seperti ini.

"Tapi...jika kau bersikeras pada pilihanmu.. kita tak akan pernah bisa bertemu lagi" Sanji berujar lirih.

"DIAM!!!" Law masih tak mau mendengar.

"Law-sensei jangan seperti ini.. Tolong terimalah"

"Kenapa aku harus menerimanya?! KENAPA!
Akulah yang membunuhmu kau mati ditanganku. Aku sungguh..

Red Thread (Law x Sanji) - EndS1 - OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang