kita semua selalu....

316 34 8
                                    

"heuk, huhhh euk ugh huhhh eng heung hiks" Ruangan VVIP yang mewah dan nyaman tak bisa mengalihkan sanji pada rasa sakitnya.

Ia merintih sendirian bagai anak anjing terlantar yang meski terluka tak ada orang mendekat yang mau menolong.

"apa setiap demam kau seperti ini, sanji-sama" Ucap law terkekeh.

"Kau tidak menangis saat kukuliti kulitmu, tapi kau menangis karna demam"

Law berbicara sendiri meski tau tak akan ada tanggapan. pria yang ia ajak bicara merintih kesakitan. Bahkan saat ini dia tak bisa mendengarnya.

Law mengambil sample darah dan melakukan apa yang harus ia lakukan.

Termometer menunjukan suhu tubuh 39,89°C.

"Demammu tinggi, pantas saja"

Deru nafas sanji makin berat, law menempelkan plester demam.

Law menutup pintu meninggalkan sanji tidur.

~~~

Pagi hari...

"Law bagaimana keadaan tuan sanji" Bepo membuka pintu ruangan law dengan heboh.

"Law??" Bepo tak mendapati temannya itu.

"Kemana dia"

Diruang 66 VVIP.

Halis melingkar berkerut bergerak, lalu kelopak yang tertutup terbuka perlahan. Sanji bangun di pagi hari.

Pupilnya masih menyesuaikan refleksi dari apa yang ditangkap matanya.

"Kau sudah bangun" Ucap pria berjas putih.

Biasanya ia akan terbangun sendirian, hanya selang infus yang sedia menempel.

...tapi hari ini ada seseorang menemani paginya.

"Kenapa kau disini sensei" Tanya sanji parau.

"Kau demam tinggi sampai terlihat akan mati" Law menyentuh dahi Sanji.

"Tapi sekarang sudah normal"

"Eum" Kenapa sanji menjadi malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eum" Kenapa sanji menjadi malu. "Arigatou sensei"

"Hai Sanji-sama" Goda law. Memanggilnya dengan -sama

"Kukira kau kemana, aku keruanganmu membawa sarapan tapi kau tak ada, law" Ucap bepo sambil masuk.

"Sanji-sama sarapan sudah siap" Penjaga sanji masuk menyanggah.

"Bagaimana jika sarapan bersama?" Tawar law

"Eum" - sanji ragu

"Sanji-sama" Law meyakinkannya.

~~~

"biar aku yang urus, nah Aaaaa" Law mendekatkan sendok pada Sanji.

Red Thread (Law x Sanji) - EndS1 - OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang