Black Thread ⚠️

277 18 0
                                    

"Yamete... Law" Suaranya halus memohon.

"Heuk!" Benda basah memainkan punting Sanji, geraknya memutar seolah mencoba mengobservasi bentuk benda itu, mengemutnya, dan mengisap seakan-akan ingin itu tercabut.

"Angh.. L-law! Eungh" Setiap ucap membuat gerakan pria ini makin bersemangat. Rasanya geli sampai ubun-ubun. Areanya sensitif memberi desir rasa yang asing.

"angh law.. Kumohon berhen- Angh!" Puntingnya digigit keras, tubuhnya tersentak membentuk busur akan rasa sakit. Meronta sekuat tenaga hanya membuat indranya memanas akan gesekan.

"Heuu hiks law" Matanya berair akan ransangan dan rasa sakit.

"Jangan menangis Sanji" Ucapnya manis dengan suara menyihir yang menenangkan. Lidahnya ia gunakan untuk menyeka bulir air mata. Lalu memberi kecup pada kelopak halus.

Mata mereka bertemu, saling berkomunikasi soal perasaan hati yang terdalam. Iris mereka beradu merefleksikan masing-masing.

Hati mereka yang paling tau soal arti, namun kelopak yang melemas dengan fokus pupil yang hangat menyebabkan semua terjawab.

"Law~"

"Aku mencintaimu Sanji"

Tubuh dan wajah mendekat. Tanpa mengalihkan perhatian. Hanya menutup mata untuk saling menyimpan gambaran istimewa. Keduanya hanyut dalam kecupan, saling menghisap dan mengacak isi mulut. Mengisi rongga dengan lidah yang menari dengan bebas.

Malam semakin panas dengan dua makhluk yang seolah tak ada hari esok. Mereka menikmati cinta sampai merasa puas.

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Pagi hari menyingsing, menyinari wajah putih yang cantik. Sanji terbangun dari tidurnya.

"Selamat pagi" Sapa law dengan suara semanis pancake madu yang ia bawa.

"Pagi" Balas Sanji.

Pria itu duduk menghadap sanji, membantu membukakan bajunya. "Aku sudah membersihkanmu, jadi kau hanya perlu berganti baju"

 "Aku sudah membersihkanmu, jadi kau hanya perlu berganti baju"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kapan itu selesai?(sexnya)"

"Saat fajar" Setelah selesai memakaikan kemeja dengan rompi, law memberi kecupan.

Chu! Law tersenyum.

"Sekarang makan sarapanmu.. Aaa"

Pancake itu sangat indah dengan kilat dari selai madu dan taburan gula halus, potongannya pas pada garpu silver yang nampak mewah.

Yum sanji menerima suapan law

"Pintar" Setiap pria itu mengigit dan menerima setiap suapan. Wajah law tak bisa bersembunyi dari rasa gemas dan senang.

Sanji juga terlihat manis dengan pipi penuh, rasa law ingin mencubit benda yang mengebung itu.

Sanji dan law menuju ruang baca, berniat menikmati teh dan buku kesukaan.

Sanji duduk dengan law sebagai sandaran, tangan law melingkar memegangi buku. Sangat dekat sampai sanji dapat merasakan hembus nafas law.

Law akan membalik buku.

"Ahh aku belum selesai baca" Rengek pria itu.

"Hahaha Hai Hai Sanji" Tertawa akan tingkah gemasnya, law memberi gigitan di telinga sanji.

"Angh! Apalagi yang kau lakukan"

"Kau sangat lucu"

"Aku tau"

"Hai Hai" Keduanya kembali menikmati buku sampai waktu mengingatkan mereka untuk rehat.

Mengistirahatkan mata yang lelah dengan deretan kata. Mereka berjalan-jalan ditaman.

Law tak lepas merangkul sanji, berjalan beriringan dengan sangat dekat. Tibalah mereka pada kolam ikan.

Mereka duduk, dan law menaburkan makanan untuk selanjutnya dikerubuni ikan-ikan kecil.

Melihatnya begitu menghibur, sampai law sadar akan raut sedih yang terukir dari roma sanji.

"Doshita? Eum" Setelah membersihkan tangan dari serbuk pakan, law membawa sanji pada pelukannya. Pria itu masih diam, matanya penuh akan rasa lelah yang berasal dari dalam jiwanya.

Memberi waktu pada sanji, law hanya menyalurkan erat hangat dari pelukan dan belai halus dari usapan tangannya.

"Law

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Law.. Aku ingin memasak"

Sanji mendongak untuk menatap lekat law, menyalurkan harapan terbesar dari hatinya. Bergantung pada prianya.

"Kembalikan tanganku.. Eum"

Sorot mata hangat law berubah gelap. Roma wajah law mengeras.

Sanji menunduk, jawaban itu jelas. Bahwa dirinya belum sepenuhnya dipercaya untuk kembali mendapat kepemilikan atas tangannya.

Tbc

Segini dulu yah hehe

Enjoy from Jiji

https://trakteer.id/@jusmine91

Red Thread (Law x Sanji) - EndS1 - OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang