Sakit

29 6 2
                                    

➴➴➴

Dua hari telah berlalu. Sore ini, setelah selesai bekerja Amel langung pulang ke rumah. Tapi sebelum pulang, ia mampir ke sebuah kios minuman dingin untuk membeli minuman tersebut.

Setelah selesai membeli, barulah ia pulang ke rumahnya. "Assalamu'alaikum." ucap Amel saat membuka pintu seraya memasuki rumahnya. Namun, tidak ada balasan dari siapapun. "Kemana tu cowo?" tanyanya pada dirinya sendiri. "Bodo ah."

Amel mendudukkan dirinya di sofa. "Ya Allah, cape nya." keluh Amel. Ia mulai mengambil minuman yang sempat ia beli tadi dan langsung meminumnya.

"Mel." panggil seorang lelaki. Dengan malas Amel menoleh. "Es?" tawar Amel. Dengan senang hati Fedry menerima minuman tersebut. "Thanks."

"Gue mau istirahat dulu." ujar Amel lalu pergi ke kamarnya untuk untuk istirahat.

"Muka-muka lelah ya kek gitu." ucap Fedry setelah Amel pergi ke kamarnya.

kring...
Kring...

Suara telfon berbunyi dari handphone Fedry.

"Halo?"

"Gue lagi di Indonesia."

"Gue bakalan balik, kalo urusan gue udah selesai."

"Gue..."

"Gue lagi ada di rumah Amel."

"Ya, Amel. Mantan lo."

"Kebetulan gue ketemu dia dijalan, trus gue pingsan. Dan gue dibawa sama dia ke rumahnya."

"Gue masih ada urusan." lalu Fedry mematikan telfonnya.

waktu terus berjalan. Saat malam hari tiba, Fedry dibuat bingung karna setelah Amel pulang dari tempat kerjanya ia belum keluar dari kamarnya sampai saat ini.

Tok...
Tok...

Fedry mengetuk pintu kamar Amel. "Mel, lo di dalem kan?" tanya Fedry dari luar kamar. Ferdi mencoba membuka pintu kamar Amel, dan ternyata tidak dikunci oleh pemilik kamar.

Saat masuk terlihat seorang gadis yang tertidur di atas kasur dan tertutup oleh selimut. "Mel?" panggil Fedry, mencoba memastikan apakah itu Amel atau bukan.

"Masuk tanpa ijin lu!" semprot Amel, lalu mengubah posisinya menjadi duduk.

"Lo kenapa? Muka lo pucet." ucap Fedry.

"Ga enak badan, mungkin." balas Amel.

"Mungkin? Lo ini emang aneh!" ujar Fedry.

"Udah minum obat?" tanya Fedry.

"Ga, gue males minum obat. Cape gue minum obat terus." jawab Amel.

"Lo belum makan kan? Gue pesenin makan, habis itu lo minum obat." perintah Fedry.

Amel menggeleng menolak perintah dari Fedry. "Ga!" tolak nya.

"Turuti atau lo gue bawa ke RS!" timpal Fedry.

"Ck! Iyaa." pasrah Amel.

Amelia dan Pembunuh Bayaran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang