Orang aneh

14 5 1
                                    

➴➴➴

Beberapa hari berlalu, malam ini menunjukkan pukul 22:48. Tapi Amel belum kunjung pulang dari tempat ia bekerja.

"Kenapa jam segini dia belum pulang sih." gumam Fedry di ruang tengah menunggu kedatangan Amel.

Fedry meraih benda pipih milik nya yang berada di atas meja, ia membuka dan memencet aplikasi hijau dan mulai menelfon Amel.

"Ga ada respon." batinnya.

Tak lama datanglah Kianara yang menuju ke arah dapur.

"Nar." panggil Fedry.

"Kenapa?" jawabnya tanpa menoleh.

"Lo dah dapet kabar dari Amel?" tanya Fedry.

"Belum." jawab Kianara.

"Sial, dimana tu cewe." gumam Fedry.

Ceklek

"Assalamu'alaikum." ujar Amel saat memasuki rumah.

"Lo kalian belum tidur?" tanya Amel.

"Belum, kakak kenapa baru pulang?" tanya Kianara.

Lantas Amel tersenyum, ternyata mereka menghawatirkan dirinya hanya karna pulang larut malam. "Gue tadi ada tugas tambahan, jadi pulang telat deh. Sorry ya." jawab Amel.

"Kenapa lo susah di hubungi?" tanya Fedry.

"HP gue lowbat, dan gue lupa bawa charger. Sekali lagi sorry ya dah buat kalian khawatir." balas Amel.

"Kalo gitu sekarang lo istirahat." perintah Fedry.

"Lo juga, bocil sok keras." lanjutnya.

Baru saja Kianara ingin membuka mulutnya langsung disela oleh Amel. "Udah, mending kita tidur sekarang oke. Dah malem juga." ucapnya.

Lalu Kianara mengangguk pelan, dan tak lama ia menatap sinis ke arah Fedry. Dan setelah itu, ia beranjak pergi menuju kamarnya.

"Gak habis pikir sama isi otak tu bocah." ujar Fedry setelah Kianara pergi.

"Gue juga kadang bingung sama dia." balas Amel.

"Mel." panggil Fedry.

Sontak Amel menoleh kearah pelaku. "Kenapa?" tanyanya.

"Lo punya cowo?" tanya Fedry.

Lantas Amel membulatkan kedua matanya. "Kenapa lo tiba-tiba tanya kek gitu?" ucap Amel.

"Ya nanya aja." balas Fedry.

"Gak jelas sumpah." ujar cewek itu lalu melenggang pergi meninggalkan Fedry sendirian.

"Emang nanya doang salah." gumam Fedry, lalu ia beranjak dari tempat duduk nya dan pergi kekamar untuk tidur.

☘︎☘︎☘︎

Pagi ini, Amel sudah siap dengan urusan rumahnya.

"Kakak..." ujar Kianara.

Amelia dan Pembunuh Bayaran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang