chapter 4 [ Sakit ]

3.7K 422 14
                                    

- happy reading -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- happy reading -

"Na" panggil Haka.

Naka hanya bergumam pelan dan kembali tertidur.

Haka menarik selimut yang kembaran nya gunakan hingga terlepas.

Hawa dingin dari AC menusuk kulit Naka, suhu tubuh nya memang sejak awal sudah sedikit hangat. Ia mengigil pelan.

"Nana!!" Panggil nya lagi.

"Paan."

"Gue laper."

Kebiasaan buruk Haka tidak pernah hilang, selalu saja seperti ini, mengganggu orang yang sedang tidur.

Naka membuka mata nya dan melayangkan tatapan tajam untuk Haka.

"Ini bukan di rumah ya, Ka. Kalo di rumah tuh enak tinggal minta buatin kak Mars. Di sini kaga ada!!" Jelas Naka.

Haka berjongkok dan menatap wajah Naka dengan wajah memelas.

"Gue laper, entar gue sekarat gimana?"

"Alay lu, minum air putih sana yang banyak, terus tidur!!"

Sungguh sejak tadi kepala Naka memang terasa pusing, ia bahkan langsung tidur setelah pulang dari kelas sore ini.

"Lu tega banget sih sama gue, Na."

Naka akhirnya bangkit dari tidur dan dan mengusap wajah nya pelan.

"Terus mau gimana? Di luar ada guru yang jaga, gue ga mau ya kalo entar di hukum."

"Ke minimarket ayo!!" Ajak Haka.

"Gimana cara keluarnya? Ada guru."

"Ck, bilang aja kalo kita laper, masa kaga boleh sih!!"

Naka akhirnya pasrah di tarik-tarik oleh Haka.

Mereka melangkah keluar dari kamar. Baru saja beberapa langkah berjalan, mereka bertemu dengan guru yang bertugas untuk menjaga.

"Mau kemana kalian?" Tanya guru tersebut.

"Kita mau makan, laper." Jawab Haka tanpa beban.

Berbeda dengan Naka, ia sudah menunduk takut jika guru tersebut malah memarahi mereka. Ini sudah jauh dari waktu tidur yang di tentukan.

Anak bungsu Johan itu menggeleng pelan, mungkin sebentar lagi guru itu akan mengomeli mereka.

"Kalian kan sudah makan tadi?"

"Ya laper lagi pak, mau gimana lagi coba?"

"Ya sudah, tunggu disini. Saya ambilkan makanan." Jawab sang guru.

"Sekalian sama susu ya pak!!"

Guru tersebut tidak menjawab, ia sudah jauh berjalan di depan.

Naka menatap Haka tidak percaya.

HAKA NAKA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang