Prolog 22.23

2 0 0
                                    

Terima kasih sudah mengklik cerita ini🐱

Jangan lupa Follow, vote, komen dan share cerita ini.

Btw, kemarin ada perubahan sama ceritanya dikit, terus sekarang belum sempat ganti covernya, jadi pake itu dulu🐥

Cerita ini dibuat untuk dibaca, bukan untuk ditulis ulang!!!

Happy Reading❣︎
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

☠︎︎𝑴𝒂𝒕𝒊 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝑯𝒊𝒅𝒖𝒑!!☠

Seorang gadis cantik berlari menghindar dari guru BK yang kini tengah mengejarnya. Sesekali menengok ke belakang guna melihat guru BK itu, tawanya mengalun merdu. Bukan bermaksud kurang ajar, namun terdapat kesan menyenangkan dalam dirinya. Berhenti sejenak mengatur pernapasannya, guru BK itu berhenti mengejarnya, mungkin karena sudah lelah.

Menatap kepergian guru Bk, sepertinya sudah menyerah. Senyum tipis terbit di bibirnya, berjalan mengikuti guru BK ke sebuah ruangan. Mendudukkan dirinya di salah satu kursi menghadap guru BK yang menatapnya tanpa ekspresi. Ia melipat tangannya di meja, memberikan atensi penuh pada guru BK.

Guru BK itu menghela napas pelan. “Kamu buka anak kecil lagi, Eisha. Seharusnya saya tidak perlu mengejarmu hanya untuk memberitahu kesalahan kamu.” Menatap gadis di depannya, gadis itu hanya tersenyum mendengarkan setiap perkataannya. Selalu seperti ini, gadis itu tidak akan pernah menyela perkataannya, mendengarkan setiap nasihatnya.

Tangan gadis bernama Meisha mengambil sebuah pulpen, kemudian memutarnya di atas meja. Senyumnya tidak luntur, kembali bersitatap dengan guru BK. “Kalau Eisha tidak kabur sehabis melakukan kesalahan, itu nggak akan seru. Terus, nanti Ibu akan langsung menghukum Eisha, padahalkan Eisha suka di nasihatin sama Ibu.”

Sri nama guru BK itu hanya mampu memijit pangkal hidungnya. Cukup pusing, selalu begitu saja jawaban dari siswi nakal nya. “Ibu bisa menasihati kamu tanpa perlu kamu membuat kesalahan.” Meisha menggeleng cepat, ia lebih suka di omeli setelah melakukan kesalahan dari pada di beri nasihat tanpa sebab.

“Ibu capek sama kamu, ada saja tingkah kamu.” Mendengar perkataan itu membuat Meisha cemberut.

Dirinya memang membuat kesalahan tapi tidak seharusnya Ibu Sri berucap lelah menghadapinya. “Jangan pernah capek, Bu. Nanti, alasan Eisha tetap hidup akan berkurang.”

Ibu Sri bungkam mendengarnya, ini kali pertamanya ia mendengar hal itu. Menatap Meisha dalam, gadis itu hanya memperlihatkan senyum manisnya. “Eisha … tidak boleh berbicara sembarangan!” Perkataan itu dibalas tawa pelan dari sang empu. Tapi menurut Ibu Sri itu bukan hanya sekedar tawa.

Menghentikan tawanya, ia tersenyum manis ke arah Ibu Sri. “Hukuman Eisha kali ini apa, Bu?” Tidak ingin di tatap terus-terusan, Meisha lebih baik mempersingkat. Masih bisa besok membuat masalah lalu kembali mendengarkan omelan dari Ibu Sri.

“Ibu tidak akan memberi kamu hukuman kali ini.” Meisha melebarkan senyumnya, sangat jarang Ibu Sri berbaik hati untuk memberikan keringanan dalam sebuah hukuman dari kesalahannya.

Niatnya beranjak dari kursi diurungkan, sebab tiba-tiba saja Ibu Sri menahannya. Tatapan yang diberikan membuat Meisha langsung membuang wajahnya ke samping.

Melepaskan pergelangan tangannya dari genggaman Ibu Sri. “Jangan menatap Eisha kasian seperti itu, Bu. Tidak ada yang perlu dikasihani, Eisha tidak suka.” Menyalimi sopan telapak tangan Ibu Sri, kemudian pergi meninggalkan ruangan itu. Meninggalkan sebuah keheningan dan Ibu Sri yang masih mematung di tempatnya.

Senyum Meisha tidak luntur, berjalan santai menyusuri koridor lantai satu. Menatap jam di pergelangan tangan kirinya, pukul 09.30 WIB. Setengah jam lagi, bel istirahat akan berbunyi. Memilih untuk pergi ke kantin, terdapat beberapa siswa-siswi di sana. Entah mereka sedang jamkos atau memang membolos sepertinya.

Netra hazel mengedar ke seluruh stan makanan, hingga akhirnya atensinya berhenti di sebuah stan makanan yang menjual salah satu makanan Indonesia. Mengayunkan kakinya mendekati stan makanan itu, dengan senyum lebar menatap pria baya pemilik dari stan itu. Tidak ingin menunggu lama, ia langsung saja memesan makanan kesukaannya itu.

Pria baya itu sangat ramah, tangannya begitu lihai meracik makanan pesanan Meisha. Tatapan Meisha tidak berpindah dari makanan yang sedang diolah itu. Rasanya tidak sabar untuk memakannya, sebuah dering handphone mengalihkan atensinya.

Meisha hanya menatap tanpa berniat untuk mengangkat panggilan itu.
Kembali tersenyum senang ketika pesananya telah selesai diolah. Memberikan selembar uang kertas berwarna biru, pergi begitu saja tanpa menunggu kembaliannya. Menghiraukan ucapan terima kasih dari penjual itu, ia sudah sangat tidak sabar untuk memakan makanannya. Sebuah meja pojok menjadi tempat untuknya makan.

Dalam keheningan menyantap makanan itu, Meisha tampak sangat menikmatinya. Kepala bergerak ke kanan dan kiri, dengan mata terpejam dan bibir yang tersenyum. Makanan itu sangat enak, Meisha saja bahkan tidak pernah bosan pada makanan itu. Menghabiskan makananya dengan cepat.

“Meisha!” Suara cempreng itu mampu membuat Meisha cemberut. Seorang gadis datang menghampiri mejanya, tanpa memperdulikan ekspresi masam. Gadis itu langsung saja meminum minuman milik Meisha hingga tandas. Meisha berdecak kesal, ia saja baru minum sedikit. Menyebalkan sekali, ingin rasanya Meisha menendang gadis itu hingga terbang ke langit ke tujuh.

Seakan tidak melakukan kesalahan apapun, gadis itu tersenyum ke arah Meisha. “Lo bolos nggak ngajak-ngajak!” Nah, kan. Gila memang gadis itu, masa marah karena tidak diajak melanggar tata tertib sekolah. Orang di mana-mana bersyukur tidak diajak membuat kesalahan, namun gadis gila itu berbeda.

Memilih mengabaikan, Meisha mengedarkan netranya ke seluruh kantin. Banyak sekali siswa-siswi, sepertinya sudah jam istirahat. Tapi, kenapa Meisha tidak mendengar bel istirahat berbunyi? Hm, mungkin karena ia terlalu fokus dengan novel online yang sedang ia baca. Kembali melanjutkan bacaannya, ia sangat penasaran dengan ending cerita yang tengah ia baca.

☠︎︎𝑴𝒂𝒕𝒊 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝑯𝒊𝒅𝒖𝒑!!☠︎︎

Siapakah mereka?

Mengapa mereka sangat kejam?

Apa yang sebenarnya tengah terjadi?

Bagaimana kelanjutan dari cerita mereka?

Penasaran dengan cerita mereka?

Sebelumnya jangan lupa Follow, Vote, Komen dan Share cerita ini.

꧁Thanks you❣︎꧂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia, Ocean RexenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang