"izinkan aku untuk bahagia sekali saja tuhan,kenapa disaat yang lain bermain dan aku tidak boleh,aku capek tuhan dipaksa untuk belajar dan belajar,boleh sekali ini tuhan untuk aku istirahat setenang mungkin"
"apa-apaan kamu bilang seperti itu,lihat nilai mu menurun drastis saat kamu bermain dengan teman-teman itu"
"cukup,aku muak dengan kalian,kalian memaksaku seolah-olah aku ini mainan kalian,aku manusia aku lelah setiap hari harus menuruti perintah gilamu itu"
"bahkan Mama dan Papa tidak tau kalau aku harus setiap seminggu sekali harus cek ke psikolog,apa mama tau itu?"
"engga kan,apa mama tau kalau aku punya penyakit kejiwaan?engga kan ma,engga"
"lalu apakah pantas kalian memaksaku terus-menerus?"
"JAWAB MA,PA JANGAN DIAM SAJA"
"AKU CAPEK TERUS-TERUSAN KAYAK GINI,MAMA PIKIR AKU ROBOT YANG BISA MAMA PAKSA KAPAN AJA?"
"SUDAHLAH DASAR ANAK TIDAK BERGUNA, MENYUSAHKAN SAJA"
"HA?APA AKU MENYUSAHKAN,BAHKAN DISAAT AKU SAKIT APAKAH MAMA ADA DISAMPINGKU?ENGGA MA,JUSTRU SEMUA AKU LAKUIN SENDIRI"
"MAMA PIKIR ENAK HIDUP DIKEKANGAN MAMA?ENGGA MA ENGGA"
"OKE MA KALAU AKU MENYUSAHKAN,LEBIH BAIK AKU ISTIRAHAT DENGAN TENANG DAN TIDAK AKAN PERNAH MEMBUKA MATA KEMBALI"
"permisi"
Semuanya diam,tidak ada yang bersuara setelah gadis itu pergi ke kamarnya.Entah apa yang akan dilakukan.
Kedua orang tua gadis itu tampak diam,merenung menyesali perbuatannya yang memaksakan anaknya untuk selalu menjadi yang pertama.
xixixi,gatau...
Selasa,20 Desember 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBITIOUS GIRL (HIATUS)
Teen Fiction"Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai." - Pramoedya Ananta Toer