Aku berjalan sembari memutar lagu Asmaralibrasi,entah mengapa lagu ini enak saja didengarkan.Aku memang bersekolah di Nusa Bangsa tetapi aku tidak terkenal,cukup bagi kalangan anak anak ambis menyebutku dengan ambitious girl,ya karna aku memang sangat mengejar nilai.Bahkan tak banyak dari mereka mengejekku karena aku terlalu ambis untuk mendapatkan nilai.
Walau orang yang pertama tidak akan selalu bisa menjadi yang pertama,banyak sekali saingan dikelasku tetapi aku tidak menganggap mereka saingan,tak tau mereka menganggapku seperti apa.Aku ga terlalu mengurusi itu.
Aku masuk di Nusa Bangsa memang karna usahaku sendiri,bukan karena memanfaatkan jabatan Papaku.Semua kulakukan sendiri,tidak ada yang membantu.Mungkin orang-orang mengira aku masuk jalur orang dalam,tapi mereka salah karena aku masuk Nusa Bangsa karena usahaku dan impianku.
Aku berjalan sudah seperti orang galau,tiba-tiba saja sudah sampai depan kelas.Terlihat disana baru sedikit orang yang berdatangan,biasanya orang yang piket.Aku segera menuju ke kursi ku,teman sebangkuku belum datang.Aku menyibukkan diri dengan membaca buku.
"eh lo pagi-pagi dah asupan buku aja"seseorang datang dengan membawa banyak tentengan,sebut saja dia Senja Aralia,orang yang menjadi temanku ketika aku masuk pertama kali kelas 10.
"ya gapapa"jawabku,Senja teman sebangkuku,dia orangnya friendly,tapi kalau udah marah dunia bakal hancurr haha.
"sekali-kali lo itu main ngapa si,ngedekem mulu dirumah,ga bosen apa lo?"
"senja kamu tau sendirilah gimana orangtuaku,bosen si bosen tapi gapapa"jawabku sembari tersenyum.
"eh gimana kalo kita ikut ekskul tari?,pasti seru"ajak senja,Senja mengikuti ekskul musik,karena disana katanya ada Mas Crushnya.
"ga deh,pasti aku ga diizinin sama mama papa aku senja"
"aelah lo mah ga asik"
"maaf ya senja,nanti aku coba izin sama mamaku ya"
"oke-oke,eh gue kesana dulu ya,ada panggilan anak musik nih"pamit senja,Aku mengernyit heran.Pagi-pagi seperti ini sudah kumpul saja.
"oke deh senja"jawabku,aku melanjutkan membaca bukuku yang tertunda.
"bin"celetuk seseorang yang baru saja datang.Aku menoleh guna menjawab panggilan itu.
"iy____"baru saja aku ingin menjawab tetapi itu hanya sebuah kejahilan, sebenarnya aku muak dengan semua ini tapi mau gimana lagi.
"bintang kecil dilangit yang biru,hahahaha"Stevanus wijaya,laki-laki yang suka menjahili dan mengganggu semua anak perempuan dikelas ini.Sudah berkali-kali ditegur tapi tak dihiraukan olehnya.Kadang aku merasa kesal dengan dia tapi tak apa.
"bin,nyontek b.indo lo dong"Sudah menjahili tetapi masih minta contekan,Kadang aku geram dengan epan tapi kalau tdk dikasih malah makin menjadi-jadi.
"dih makanya kalau punya tugas itu dikerjakan pan"walau pun aku mengoceh tetapi aku tetap memberikan bukuku kepadanya.Pernah waktu itu aku tidak mau memberikan tugasku kepadanya malah aku yang dibilang pelit katanya "pinter maunya diambil sendiri dih serakah betull"
Aku tak mau ambil pusing soal itu,yang terpenting sekarang aku bisa belajar dengan tenang.
Tak lama bel berbunyi,seluruh manusia yang tadinya diluar langsung berhamburan masuk ke dalam kelas.Pelajaran pertama akan diajar oleh guru yang terkenal galak.
Aku terus melihat kearah pintu,Senja belum terlihat kembali.Lama sekali dia,entah apa yang dibahas aku tidak tau.
xixixi..
target 20 chp selese..
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBITIOUS GIRL (HIATUS)
Teen Fiction"Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai." - Pramoedya Ananta Toer