Jam pertama dan kedua telah terlewati,tetapi Senja tak kunjung kembali kekelas entah apa yang terjadi aku tidak tau.
Senja telah melewatkan kemarahan Bu Cinta,Guru yang terkenal killer.
Aku menyempatkan membuka handphone untuk menelpon Senja.Tak lama telepon telah diangkat olehnya.
"Senja kamu kemana aja,kenapa belum balik?"
"maaf bin,gue disuruh bersih-bersih ruang musik sama yang lain, gimana bu cinta marah-marah ga?"
"aduh bu cinta marah-marah tau,aku muak dengerin semuanya,ini gara-gara si kevin jail sama bu cinta"
"duhh-duh,ngakak gue yaudah gue tutup ya mau lanjut bersih-bersih lagi"
"oke-oke,nanti ketemu di kantin ya"
"okee"
Tak lama bel Istirahat berbunyi,Aku segera beranjak dan pergi ke kantin.Kulihat banyak sekali manusia yang sedang mengantri di stand makanan.
Aku segera mencari tempat yang kosong, kulihat disini banyak sekali pasangan remaja yang sedang berpacaran.
Aku menunggu sekitar 5 menitan,kulihat ada banyak gerombolan laki-laki yang sedang nongkrong didepan pintu masuk kantin.
"hai"sapa seseorang yang baru saja datang.Bagaskara Yudhaniel,seorang yang menjadi teman seperjuanganku ketika aku Ambis.Aku dan Yudha sama-sama dipaksa menjadi yang pertama oleh orang tua kita.
"hai"balasku sembari tersenyum tipis,Aku dan Yudha tetanggaan dari kecil,jadi aku sudah tau latar belakangnya.Kita sama-sama Ambis dalam nilai.
"sendiri?senja kemana?"
"iya,dia lagi bersih-bersih ruangan musik paling bentar lagi dateng"
"nah itu orangnya"
"haii binnn"
"sini duduk nja"
"gue ga ganggu kalian kan?"tanya Senja
"engga senjaa,udah mau pesen apa kalian biar aku aja yg beli"tawarku
"samain aja udah"jawab yudha,dia memang penyuka makanan apapun jadi fine-fine saja ketika dipesankan sesuai pesanan temannya.
"samain bin"
"woke sip, tunggu ya"
Tak lama aku kembali sembari membawa nampan yang berisi 3 mangkok mie ayam.Dan untuk minumannya kita memesan es teh.
xixixi,segitu dlu
part selanjutnya ada yg spesial..
21 Desember 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBITIOUS GIRL (HIATUS)
Teen Fiction"Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai." - Pramoedya Ananta Toer