Kejarlah mimpi mu yang aksa dengan penuh abinaya. Karena suatu saat kamu akan menatap bianglala dalam hidupmu, yang penuh paripurna.
________________________________________________
"Azalea sayang," panggil Liam.
"I-iya Pah ...." Azalea menghampiri Liam.
"Jangan nangis ... princess Papa ga boleh nangis, kamu mau ya Papa jodohkan dengan Rafael," mohon Liam kepada Azalea.
Azalea kaget begitu pun Azka dan Rafael. sebenarnya orangtua Azalea dan juga orangtua Rafael sudah ada rencana untuk menjodohkan mereka.
"Ma-maksud Papa, apa?" tanya Azalea dengan tatapan bingung.
"Papa mohon kamu mau nerima perjodohan ini biar Papa tenang untuk pergi sayang ...." lirih Liam.
"Papa ngomong apa sih ...? Papa pasti sembuh ...!" tangis Azalea pecah.
Amira mengelus punggung Azalea untuk menenangkannya.
"Amira, Papa titip anak-anak sama kamu, ya! Maaf Papa cuma bisa bantu jaga mereka sampai sini ...."
"Papa ngomong apa? Mama ga suka Papa bicara ngelantur gini!"
Rafael dan orangtuanya hanya diam menangis sedih.
"Papa ga kuat lagi, tolong ikhlasin Papa, ini sakit sekali, uhuk! uhuk !" Liam terbatuk-batuk nafas nya sesak.
"Tolong sayang, terima perjodohan ini ...," mohon Liam menatap Azalea sendu.
"Rafael terima kan, Nak?" sambungnya.
"I-iya, Pah,"
"Ya udah, kalo Rafa terima, a-adek juga t-terima," sahut nya walau berat hati mengatakan nya tapi dia tidak tega melihat Papanya yang menahan kesakitan.
"Kalau gitu ikhlasin Papa ya, biar Papa tenang ...."
Semua mengangguk dengan berat hati tapi mau gimana lagi.
Liam tersenyum, dia mengucapkan syahadat sebelum akhirnya menembuskan nafas terakhir.
Akhirnya setelah setahun menghadapi penyakit kanker darah, sekarang Liam sudah tidak merasakan sakit lagi.
"PAPA!" teriak Azalea, dia mengguncang badan Liam.
Amira sudah jatuh pingsan, sedangkan Azka meninju dinding.
"Bang, tenangin diri lo, bang," lerai Rafael.
"Kenapa? Kenapa harus Papa yang pergi, Raf? Kenapa?"
Azka terus meninju dinding.
Flashback off..
"Maafin gue, gue janji ga bakal makan cabai banyak-banyak!" sahut Azalea menyulurkan kelingkingnya.
'Kalau ga khilaf' sambung nya dalam hati.
Rafael tersenyum dia menautkan kelingkingnya juga.
Bruk ...
"A-aduh ...."
Rafael dan Azalea menoleh ke arah tempat asal suara.
Terlihat Bryan, Kenzo, dan Reno yang jatuh saling menimpa.
"Ehem." dehem Rafael menatap mereka dengan tajam.
Deg ...
Mereka merinding ketakutan melihat tatapan tajam nan dingin dari Rafael.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARASKAL(END)
Ficção Adolescente"Jangan pernah macam² sama gw!!" "Silahkan pilih, mau rumah sakit atau tanah," "Lo orang yang paling gw cinta setelah Bunda, jangan tinggalin gw Za," "Jika kita tidak bisa bersatu, maka akan ada pengganti ku yang akan bersatu bersama mu," "Araskal g...