satu

1.7K 228 32
                                    

Seorang pemuda berkacamata minus yang tebal bahkan tebalnya melebihi tebal pantat botol kecap itu berpura-pura sibuk membaca buku saat pemuda manis bergigi kelinci yang sudah mencuri hatinya sejak satu tahun lalu itu berjalan begitu saja melewatin...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pemuda berkacamata minus yang tebal bahkan tebalnya melebihi tebal pantat botol kecap itu berpura-pura sibuk membaca buku saat pemuda manis bergigi kelinci yang sudah mencuri hatinya sejak satu tahun lalu itu berjalan begitu saja melewatinya bahkan tanpa menoleh kearahnya sedikitpun.

Tangan pemuda itu gemetar memegangi bukunya, dadanya berdebar kencang tak menentu hanya karena melihat pria yang di cintainya lewat di depan matanya, hidungnya bahkan bisa mencium aroma parfum pria bergigi kelinci itu yang wanginya sangat manis nan lembut.

"Guru xiaoxiao ayo temani kami menghitung balon." Ajak anak-anak TK kelas A dimana tempat pemuda manis bergigi kelinci itu bekerja.

Ya xiao zhan, bekerja sebagai tenaga pengajar untuk sebuah taman kanak-kanak di pusat kota Beijing.

"Balon, darimana datangnya balon-balon ini, feifei?" Tanya Xiao Zhan pada salah satu murid perempuan di kelas A.

"Tidak tahu." Jawab feifei dan teman-temannya serempak.

Zhan tersenyum manis. "Baiklah, kita hitung balonnya setelah itu kita lomba tangkap balon siapa yang berhasil mendapatkan balonnya nanti dapat hadiah."

Anak-anak kelas A bersorak senang. "Asyiiik!"

"Ayo kita mulai!!"

Yibo memegangi dadanya yang semakin berdebar tak menentu, suara pria manis itu sangat lembut dan merdu.

Jika kalian tanya siapa pelaku yang menghamburkan banyak balon warna-warni di halaman sekolah TK tempat xiao zhan mengajar tentu saja karena ulah ibu Wang Yibo.

Nyonya Wang gemas karena puteranya tak pernah berani mendekati pria yang di sukainya sejak lama. Sebagai seorang ibu nyonya Wang bermaksud membantu puteranya dalam mendekati guru xiaoxiao, tapi tetap saja Wang Yibo tak pernah berani meski sekedar hanya menyapa.

Wang Yibo menghabiskan waktunya tiap hari Senin sampai Jumat dari jam delapan pagi sampai jam sepuluh siang hanya untuk mengintip kegiatan xiao zhan di sekolah TK.

Terkadang Yibo berpura-pura menumpang membaca buku di taman TK agar bisa melihat xiao zhan mengajar, seperti yang saat ini ia lakukan.

Suara riuh anak-anak berebut mendapatkan bola membuat Zhan tertawa lebar melihat tingkah laku anak didiknya, ada yang semangat berlari mengejar balon sampai terjatuh menangis lalu bangkit lagi mengejar balon incarannya.

"Ayo, ambil balonnya." Zhan bersorak menyemangati anak-anak.

"Guru xiaoxiao, balonnya terlalu tinggi." Keluh anak-anak.

Zhan tersenyum semakin lebar, ia membuka lipatan tangannya dan terlihatlah gula-gula yang sangat di sukai anak-anak didiknya.

"Siapa yang mau?"

"Aku! Aku!" Semua anak kelas A mengangkat jari telunjuknya.

"Baiklah, maju satu persatu ya, jangan berebut." Zhan tersenyum kaget saat anak laki-laki mengambil satu gula-gula dari tangannya lalu mencium pipinya.

My Husband Is An Idiot (End Di Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang