_____
Tak pernah aku membayangkannya
Bila insan sedang patah hati
Kali ini ku rasakan sesungguhnya
Siang hari ku bagaikan malam
Pelangi pun berwarnakan kelam
Ini kah yg di namakan patah hati
Tak ingin ku jalani
Cinta yang begini
Yang ku tau cinta itu indah
Tak ingin ku rasakan
Jiwa yang tak tenang
Ku mau kau tetap disisi ku
________Hanya dentingan piano dan lagu lagu sendu yg dapat menggambarkan keadaan hati ku saat ini. Ini pilihan ku dan aku tidak boleh menyesalinya, karena aku percaya yg namanya pertemuan pasti juga ada perpisahan.
"Gun"
Dan aku lebih memilih untuk berpisah dgn Off demi persahabatan ku dgn Mai.
"hai Mai..."
Aku tidak tega melihat keadaan sahabat ku seperti ini, keceriaannya sirna begitu saja ketika kanker itu merusak tubuhnya.
Iyah... Dulu Mai adalah seorang perempuan yg sangat ceria dan banyak di kagumi oleh orang orang. Tapi beberapa minggu belakangan kondisinya semakin terlihat mengenaskan, tubuhnya begitu kurus dgn rambut yg mulai menipis karena rontok yg di akibatkan oleh penyakit yg setiap detiknya menggerogoti tubuhnya. Sungguh aku sangat ingin menangis ketika melihat dia, tapi tidak..... aku tidak boleh terlihat bersedih di depannya. sebisa mungkin aku tersenyum di depannya, karena aku tau kalau Mai juga tidak akan suka semua orang menganggapnya pnyakitan."Oh ya Gun, kamu gak lupa kan kalo nanti malam kita mau dinner di rumah aku?"
"Tentu saja aku gak akan lupa"
Aku memaksakan senyumku untuk kesekian kalinya. Dan kali ini sebenarnya sangat sulit untuk mengukir senyuman di wajah ku, karena aku yakin kalau Off pasti juga datang di acara makan malam itu dan artinya aku akan bertemu lagi dgn 'kekasihku' itu. oh Tuhan..... apa aku sanggup bertemu dgn Off lagi setelah dia sudah menjadi kekasih sahabat ku.
*******
"huuuufftt"
Ku hembuskan nafasku panjang panjang sebelum memasuki rumah Mai. Semoga aku bisa menahan air mata ku ketika harus menyaksikan sahabat dan kekasihku bermesraan tepat di depan mata ku.
"Mai”
Dengan susah payah ku keluarkan suara ku untuk menyapa Mai. Pikiran ku mulai tidak karuan ketika melihat keberadaan Off di dalam sana, sesak rasanya dada ku saat ini.
"Gun kamu lama bgt sih dari tadi aku udah nungguin"
Aku memang sudah telat 15 menit dari jam yg sudah di tentukan oleh Mai tadi. Tapi yasudah lah yg penting sekarang aku sudah datang disini.
"Kamu gak mau nyapa Off juga, kalian kan udah lama gak ketemu?"
Aku melirik ke arah Off dan tersenyum padanya, tapi sepertinya Off menginginkan lebih dari sekedar senyuman, seperti jabat tangan misalnya. Sudah seminggu lamanya aku tidak pernah bertemu dgn Off lagi, bukan karena aku membencinya tapi karena janji ku pada Mai untuk menjaga jarak dgn Off. Tapi jujur.... aku masih sangat mencintai Off sampai saat ini. Meski aku tidak pernah menghiraukan Off lagi, Off tidak pernah bosan setiap harinya menghubungi ku hanya sekedar untuk mengingatkan aku agar slalu menjaga diri baik baik. Maaf kan aku Off yg telah mengorbankan cinta kita demi orang lain.
******
Sudah pukul 9 malam, acara makan malam pun sudah usai sejak satu jam yg lalu. Kini kami, aku Mai dan Off berada di halaman rumah Mai. Aku dan Mai duduk di sebuah ayunan, sementara Off... dia berdiri tepat di belakang Mai sembari mengayun-ayun pelan ayunan yg di duduki Mai. Off juga pernah melakukan hal itu kapada ku, iyah sama persis seperti yg dia lakukan pada Mai saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry To Love You [𝓞𝓯𝓯𝓖𝓾𝓷] ✔️
RomanceDisaat semua pasangan bahagia dengan pilihan mereka. Disinilah aku, dihadapkan dgn pilihan yg benar benar menyakitkan. Aku akan merelakannya, karena aku tau bahwa cinta bukan berarti dia milikku selamanya.