Bagian 5 (End) : Sayap Pelindungmu

324 23 5
                                    

Semua tampak sibuk dgn pekerjaan mereka masing masing. Lampu lampu sudah tergantung cantik di tempatnya. Bunga lili putih juga bermekaran di setiap sudut tempat ini. Semua tampak berwarna putih bersih dan sangat indah. Bahkan sebuah pelaminan megah juga sudah berdiri dgn indahnya.

Aku pernah bilang kan ‘kita akan bertemu di sebuah pelaminan yg megah’. Kita benar benar akan bertemu disana. Kamu dgn jas putih dan dasi kupu kupu yg membuat kamu semakin menawan. Dan aku akan menghampirimu.. Berdiri di hadapanmu.. Dgn senyum terindah akan ku ulurkan tangan ku pada mu.. Untuk mengucapkan selamat atas pernikahan mu ini.

Meski pun kita pernah memimpikan hal yg sama, tapi mimpi tetap lah mimpi. Aku tidak bisa membuat mimpi itu menjadi realita. Karena kenyataan tak seindah mimpi kita.

“Gun.. Apa aku sudah terlihat cantik?”

Gaun putih dgn ekor yg sangat panjang. Mai terlihat sangat indah dgn gaun itu.

“Tentu saja.. Kamu pengantin yg paling cantik”

Pengantin.. Bagaimana penampilan sang mempelai pria sekarang? Pasti dia sangat tampan.

“Gun apa kamu baik baik saja?”

Tentu saja tidak Mai, aku sangat tidak baik. Hati ku hancur, dunia ku runtuh. Aku harus menyaksikan kekasih ku menikah dgn sahabat ku. Ini terlalu sulit untuk di jelaskan dgn kata kata. Cinta itu akan tenggelam hari ini.

“Aku baik baik saja Mai, aku bahagia melihat kamu bahagia. Jangan khawatirkan aku”

Munafik!! Aku terlalu munafik untuk semua itu. Aku tidak mau merusak segalanya. Kebahagiaan Mai, pernikahannya, aku tidak akan merusak semua itu.

“Maafkan aku Gun. Aku bukan sahabat yg baik. Karena aku kamu harus berpisah dgn Off. Karena aku juga kamu harus bersedih. Maafkan aku”

Aku tidak bisa menahannya lagi. Air mata ini mulai berjatuhan. Aku tidak bisa ketika Mai menangis di hadapan ku seperti ini.

“aku sadar aku terlalu egois selama ini. Aku mengambil segalanya dari kamu. Kamu terlalu baik Gun. Kamu rela membiarkan Off bersama ku, sementara kamu sendiri sangat mencintainya. Kenapa kamu melakukan semua ini untuk ku Gun?”

Aku membisu tidak tau harus menjawab apa lagi. Tuhan bisakah kau percepat hari ini? Agar aku tidak terlalu lama menahan sakit hati ini.

“Gun berjanji lah kamu akan bahagia setelah ini! Tidak ada lagi air mata. Kamu pantas untuk bahagia.”

“Tentu.. Aku berjanji”

Janji yg mungkin sangat lama untuk menepatinya. Aku harus menata kembali kepingan kepingan yg telah hancur. Menyulam kembali sisa sisa luka ini. Dan itu butuh waktu yg tidak sebentar.

“Sudah jangan menangis lagi.. Mereka semua sudah menunggu mempelai wanita kita”

Kita sempat tertawa sebentar, mengalihkan arus kesedihan yg terjadi.

“Baiklah.. Aku sangat gugup”

Huuufftt.. Mari kita mulai momen ‘bahagia’ ini.

Ku gandeng tangan Mai untuk menuju singgah sananya. Disana seorang pangeran tampan sudah menunggunya. Semua terfokus pada Mai. Tidak.. Tidak semua! Hanya Off yg melihat ke arah ku, tidak ada senyum di wajahnya. Off aku mohon untuk kali ini saja ikuti alur kisahnya, jangan merusaknya.

Sorry To Love You [𝓞𝓯𝓯𝓖𝓾𝓷] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang