"Cinta pertamanya Shaka itu Mama"
"Mama itu cinta sejatinya Shaka"
Ini tentang seorang remaja laki-laki bernama Asshaka Aditya Al-Ayyubi. Dia laki-laki tampan yang terlahir dari keluarga kaya raya. Namun, dirinya merasa kurang kebahagiaan di hidupny...
❗NOTE❗ 1. Wajib follow dan vote sebelum membaca. Dan jangan lupa juga untuk meninggalkan komentar agar saya lebih semangat untuk up. 2. Cerita ini murni dibuat oleh pemikiran saya sendiri (untuk sebagian nama tokoh terinspirasi dari beberapa cerita yang sudah saya baca sebelumnya) 3. Tandai jika ada kesalahan dalam pengetikan, karena saya ini adalah author pemula yang pastinya memiliki kekurangan. 4. Panggil saya Melan/Mel. Jangan author, ok? 5. Terima kasih kepada kalian yang sudah membaca cerita saya. Dan mohon maaf atas semua kekurangannya.
"Jadikanlah setiap takdir yang menyakitkan hari ini sebagai motivasi untuk bangkit di hari esok" -M-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PROLOG
Ini tentang seorang remaja laki-laki bernama Asshaka Aditya Al-Ayyubi. Laki-laki tampan yang terlahir dari keluarga kaya raya.
Asshaka, atau biasa dipanggil Shaka. Shaka itu seperti bunglon, sifatnya tergantung dengan sekitarnya. Shaka juga termasuk pria yang jarang berdekatan dengan wanita. Tapi siapa sangka? Shaka yang selalu jaga jarak dengan para wanita justru sudah memiliki istri dan bahkan istrinya pun sedang mengandung.
Shaka itu tampan, pintar bahkan dia memiliki kepribadian yang sopan. Shaka itu manusia multitalenta. Namun, Shaka juga manusia biasa yang pastinya memiliki kekurangan. Shaka menderita sakit jantung sejak usia 4 tahun. Kadang dirinya merasa lemah dan lelah dengan takdir hidupnya. Tetapi, banyak hal yang membuatnya harus tetap semangat untuk hidup.
Ada satu hal yang paling Shaka inginkan sepanjang hidupnya, yaitu kasih sayang dari seorang ibu.
"Kak Shaka, cita-citanya apa?"
"Just want to be hugged and kissed by Mama"
"Aku hanya manusia biasa yang pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Namun, bolehkah aku egois meminta pada Tuhan agar kekuranganku itu disempurnakan?" -Asshaka Aditya Al-Ayyubi-