"Selamat pagi" ujar seorang guru membuyarkan kesibukan murid-murid dikelas.
Suasana yang ramai kini kembali hening saat guru killer datang dengan tampang serius ke dalam kelas XI IPA 4 bersama seorang gadis lugu berdiri disampingnya.
"Attention please.."
"Hari ini kalian semua akan kedatangan murid baru.." sang guru menoleh pada gadis itu sejenak. "Tolong perkenalkan diri kamu ya" ucapnya membuat gadis itu mengangguk.
Sejenak gadis itu berdiri dihadapan sang guru, menatap satu persatu murid yang kini memperhatikannya. Senyum terukir di bibirnya perlahan.
"Hai semua, perkenalkan nama aku rembulan Aurora Putri. Panggil aja bulan" ujarnya dengan lantang.
Setelah itu gadis tersebut kembali berdiri disamping sang guru.
"Oke semua, ini rembulan. Ibu harap kalian bisa bersosialisasi baik dengannya, dan kamu bulan boleh duduk di kursi kosong di sebelah sana"
Sang guru menunjukkan jarinya pada kursi kosong yang berada di ujung kelas membuat gadis yang bernama rembulan itu mengangguk dan tersenyum manis.
"Makasih buk" balasnya lalu mulai berjalan mendekati kursi itu.
"Dan kalian boleh melanjutkan tugas yang tadi, jika sudah selesai segera kumpulkan di depan"
Saat ia melewati kursi depan, tiba-tiba sebuah kaki menghalangi jalannya. Membuat rembulan tak seimbang dan berakhir jatuh ke lantai.
"Ups.. sorry, kakinya nakal" ujar seorang gadis berbandana merah.
Sejenak rembulan terdiam dan menatapnya lalu kembali tersenyum. "Gak papa kok" balasnya memilih untuk berdiri kembali.
Ia melanjutkan jalannya menuju kursi kosong itu berada, menduduki bokongnya pada kursi itu lalu menoleh ke kanan melihat seorang gadis disampingnya.
"Hai.. " sapanya tersenyum.
Sejenak gadis itu menoleh, menatap rembulan lalu kembali fokus ke depan.
Perlahan sebuah tangan menyolek bahu rembulan, membuat sang empunya menoleh ke kebelakang untuk menatapnya.
"Lo pindahan sekolah mana?" Tanya seorang gadis bermata sipit.
"SMA NUSA BANGSA.." Balasnya membuat kening gadis bermata sipit itu mengerutkan keningnya.
"Dimana ya san, apa kita kurang jauh mainnya di Jakarta?" Tanya gadis itu kepada temannya di sebelah.
"Lo aja yang anak malem gak tau, apa lagi gue yang anak siang" balas temannya.
"Oh iya ya.." gumamnya menatap langit-langit kelas lalu kembali mencolek rembulan.
"SMA NUSA BANGSA itu dimana sih, perasaan selama 2 tahun gue di sini gak pernah denger sekolah itu?" Tanyanya dengan tampang polos.
Sejenak rembulan terkekeh pelan saat melihat reaksi gadis itu padanya. "Ada di Bandung" balasnya membuat teman gadis itu tertawa pelan.
"Lo mikir sampe ubanan juga gak bakal tau tuh sekolah Lis hahaha.." ledeknya membuat gadis itu mencibirkan bibirnya.
"Sialan lo" cibirnya memukul tangan temannya itu.
"Oh iya kenalin gue kalisa" ujar gadis itu pada rembulan sembari menjulurkan tangannya didepan.
Rembulan dengan senang hati menerimanya, menyambut uluran tangan itu dan tersenyum. "Rembulan.." balasnya membuat kalisa mengangguk.
"Ini temen gue, namanya--" ucapannya tertahan saat bibir cantiknya di bungkam dengan sebuah tangan disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA (On Going)
أدب المراهقين(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Memiliki pasangan yang penuh kasih sayang dan pengertian adalah impian Rembulan selama ini, perlakuan manis selalu ia dapatkan dari seorang angkasa. Menjalin hubungan selama 2 tahun lamanya telah mengubah dirinya menja...