Tteett'
Ronde kedua telah dimulai.
Vizeyn dan Sena sudah berada di sofa. Kedua tubuh tanpa busana itu masih melakukan pergerakan intim. Menautkan bibir dan membiarkan milik mereka saling menyentuh dari luar. Ciuman pelan tapi menggairahkan. Bagaimana tidak? Satu tangan Vizeyn sedang mengambil alih salah satu buah dada gadis di pangkuannya. Alhasil, Sena melenguh diantara tautan bibir mereka. Vizeyn tidak membiarkan gadis itu melepaskan bibirnya. Dibawah sana, Vizeyn dapat merasakan milik Sena basah lagi karena begitu terangsang dengan gerakan yang diberikan oleh Vizeyn. Dengan posisi duduk melingkarkan kaki di kedua pinggang Vizeyn, membuat Sena merasa tertantang dengan benda tumpul yang hanya diam didepan miliknya. Gadis itu sengaja tidak mengizinkan Vizeyn memasukinya, agar aksi mereka lebih menantang.
"Hhahhh--sirhhh--sssshhh--"
Desahan Sena langsung keluar begitu Vizeyn menjarakkan sedikit wajahnya. Tangannya meremas kuat kedua bahu Vizeyn.
"Apa yang kau inginkan? Katakan..." lirih Vizeyn karena di bawah sana, Sena sengaja mengelak untuk tidak diberikan akses masuk. Ia benar-benar geram sendiri.
Sena tersenyum tipis di tengah pergulatan tangan Vizeyn di dadanya. "Lebihhh--aahhhh--" Napas Sena menghempus sempurna didepan wajah berkeringat Vizeyn.
Bukannya dipercepat, Vizeyn malah membuat gerakan satu demi satu remasan, namun sedikit dikuatkan, agar Sena kembali mendesah dengan kuat.
"Vizeynnhhh--"
"Kau tidak mengizinkanku masuk, Sayang. Memohonlah padaku."
Sena kembali tersenyum, "Belumhh--ahh--"
"Ayolah, Sayang. Aku sudah tersiksa dengan menahan semua ini. Kau merasakan dia sudah berdiri tegak untuk disambut." Vizeyn masih meremas dada Sena dengan tenang. Menikmati setiap titik kenikmatan yang Sena rasakan di depannya.
Sena menggigit bawah bibirnya dan memejamkan matanya. Tidak peduli akan ucapan Vizeyn. Ia ingin menikmati setiap sentuhan Vizeyn dengan membayangkan wajah pria itu tengah frustasi, karena tidak diizinkan masuk. Sekarang, perlahan Sena mendekatkan wajahnya dan dibawah sana. Gadis itu melumat bibir Vizeyn tanpa aba-aba. Beriringan dengan pinggulnya yang mendesak memberikan akses untuk Vizeyn. Gila memang. Ia ingin menguasai awal dari ronde kedua ini.
"Hhmmmppphh--hahh--"
"Sshhhh-ahhh--"
Ciuman itu dibuat sedikit jeda dan ditautkan kembali. Demi mendengar desahan mereka satu sama lain. Vizeyn benar-benar merasakan kalau permainan mereka diambil alih oleh gadis pemula sehebat Sena. Ia terlihat lebih profesional dari pada wanita yang pernah ia tiduri.
Sena benar-benar tidak memberikan kesempatan pada Vizeyn untuk menghentikan pergerakan bibir mereka. Tapi, tidak Vizeyn namanya jika ia hanya diam. Salah satu tangannya yang beradabdi pinggang Sena berangsur turun memegangi pinggul gadis itu yang sedang bekerja. Gerakan Sena dibawah sana tertahan, tapi bibirnya masih melawan. Vizeyn meremas pinggulnya yang tidak terlalu besar itu. Sehingga membuat Sena terhenyak dan reflek tubuh bagian atasnya mendorong kuat ke arah Vizeyn. Beriringan dengan milik Vizeyn yang tertelan habis oleh Sena. Ciuman mereka berangsur lepas.
"Sekarang?" tanya Vizeyn yang masih saja meremas pinggul Sena.
Sena menggigit bawah bibirnya. Membayangkan milik Vizeyn yang tengah berdiam di dalam miliknya. Ia membuat pergerakan didalam sana. Mengapit milik Vizeyn dengan ritme normal. Vizeyn pun dapat merasakan milik Sena bekerja dengan baik membuat pergerakan didalam sana. Berkedut setiap sekali dalam dua detik.
"Hhhaahhh--"
"Hhhaahhh--"
"Ssshhh--aahhh--inihh--gila--Vizeynhhh--"

KAMU SEDANG MEMBACA
Dark [M]
Fanfiction"Disini akan dikenalkan apa itu ilegal" "Disini akan dikenalkan apa itu kekuasaan" "Disini akan dikenalkan apa itu permusuhan" "Disini akan dikenalkan apa itu pembunuhan" "Disini akan dikenalkan apa itu senjata" "Disini akan dikenalkan apa itu malam...