[🥞]-two

85 12 0
                                    

Tok, tok!

"Chan?"

Haechan yang sedang selonjoran di karpet ruang nonton rumahnya menghela napas. Malas sekali untuk membuka pintu.

Itu pasti teman-temannya yang mau merusuh.

"Chan?"

"BUKA AJAA!" Seru Haechan keras, hingga kemudian pintu rumahnya terbuka dan menampakkan teman-temannya.

"Anjaay udah rapi," celetuk Yeji melihat sekeliling rumah Haechan.

"Sebenernya gue males tau rapi-rapi. Nantian juga kayak kapal pecah lagi," keluh Haechan. "Tapi gapapa lah, biar bisa nyantai." Sambungnya.

"Udah, lah. Buruan." Kata Sunwoo yang mungkin sudah kelaparan, padahal tadi baru makan bakso telor bareng Soobin sebelum berangkat ke rumah Haechan.

"Itu lambung apa tong sampah, bro?"

"Alhamdulillah, tempat pembuangan omong kosong, kak," jawab Sunwoo pada Hyunjin.

Lalu, mereka berdua tertawa ngakak, yang lain tidak. Itu karena mereka yang recehnya sampai ubun-ubun.

"Dah ah, gak bener aja lo pada. Ayo, Ji." Ajak Karina pada Yeji, mereka harus cepat membuat berbagai macam kue-kuean dengan kecepatan penuh.

Kalau tidak, akan dimisuhi orang-orang tak tau diri itu.

Sembari menunggu Yeji dan Karina yang masak, Haechan, Soobin, Sunwoo dan Hyunjin memanfaatkan waktu untuk mabar stambel gais.

Sedangkan Heejin dan Xiyeon sesekali ikut membantu Karina dan Yeji, karena kadang, ada bahan yang kurang atau lupa dibeli.

Lalu mereka berdua mencari spot foto di seluruh sudur rumah Haechan.

Dan ternyata, ada Junkyu yang menumpang tidur di kamarnya Haechan. Pantas saja, tidak ada batang hidungnya dari tadi. Seklipun ada, dia tidak ngomong.

Di dapur, Karina sedang membuat adonan bolu untuk kue tart, dan Yeji membuat camilannya. Seperti cookies dan pancake.

Mereka membagi bagian karena pastinya akan lama kalau dikerjakan satu menu dua orang.

"Rin, udah mateng tuh, bolunya." Ucap Yeji, sambil mengangkat nampan yang berisi adonan cookies. "Gue tuker ya, biar cepet," katanya.

"Oh, iya." Karina langsung bergerak mengambil bolu yang sedang Yeji pegang.

"Hoi!"

"Sunwoo, dongo! Panas," Yeji mengaduh kepanasan karena jarinya terkena dinding oven, kaget mendengar teriakan Sunwoo.

"Eh, sori, gue gak tau."

Karina menggelengkan kepalanya, "Terus, lo mau ngapain ke sini?"

Sunwoo mengedikkan bahunya, "Gatau. Gabut gue, kalah mulu." Katanya, yang mengundang sorakan dari Yeji.

"Makanya, yang biasa main makeup barbie jangan gaya main gituan, kalah kan lo."

"Heh. Fitnah itu lebih keji daripada pembunuhan." Kata Sunwoo tidak terima.
Karina hanya terkekeh saja mendengarnya.

Namun di saat karina sedang menghias kue untuk Haechan, Sunwoo malah menyeluduk mengambil krim warna warninya.

"Udah, lo diem aja. Gue mau gambar-gambar di sini." Ujar Sunwoo.

Karena Yeji dan Karina tau seberapa jahilnya Sunwoo, mereka diam saja. Kalau tidak, mereka yang dijahili.

Saat Sunwoo desang sibuk menggambar spongebob di kuenya Haechan, tiba-tiba Soobin datang sambil melirik.

"Anjir, bonyok." Gumamnya sambil terkekeh geli, lalu memasuki toilet yang berada di sebelah dapur.

"Jangan cepu ya, cok. Susurupris ini," kata Sunwoo yang langsung diiyakan oleh Soobin.

"Nah! Gini, kan, enak. Udah jadi," Ucap Yeji tersenyum bangga melihat hasil cookies dan pancake buatannya.

Lalu, gadis berkuncir kuda itu membagikan pancake dan cookiesnya dalam beberapa piringan kecil.

"Selesai, deh."

𝗱(𝗲 𝗮 𝘁)𝗵 | OOlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang