44. GELISAH

1.8K 190 7
                                    

Mas D❤️
Mas sudah keluar dari Bandara.
Mas pulang dulu ambil mobil setelah itu mas jemput kamu ya. I love you

Me
Mas jadi pulang hari ini beneran?!!

Mas D❤️
Iya sayang. Ini mas sudah otw dijalan
Mau pulang. Mau nitip sesuatu nggak?

Me
Nay titip mas Dimas aja. Hati-hati dijalan
Hujan gede banget soalnya

Mas D❤️
Siap sayang. Tunggu mas ya

Naya menarik sudut bibirnya lebar-lebar ketika ia berbalas pesan dengan Dimas di sebrang sana. Hatinya berbunga ketika laki-laki itu memberinya kabar akan pulang hari ini. Tepat seperti janjinya. Bahkan, satu Minggu kemarin, Naya yang overthinking akan kesepian dan segala pemikiran buruknya tidak terjadi.

Dimas benar-benar menepati janjinya. Laki-laki itu setiap saat bahkan menyempatkan untuk memberi kabar pada Kanaya.

"Senyum terooosss. Kenapa kamu?"

Naya semakin melebarkan senyumannya ketika suara berat itu mengintrupsinya. Sosok Ibra yang tengah makan didepannya meledek dirinya.

"Iih apaan sih mas. Kayak nggak pernah muda aja"

"Habisnya kamu kayak orang kesambet dari tadi senyum-senyum nggak jelas. Kenapa sih?"

"Diih kepo!"

"Untung ini masih di kantin rumah sakit. Coba kalau kamu lagi tugas, udah pasti pasien mu bakal lari lihat kamu"

"Lebay!"

"Beneran dek. Kamu udah kayak orang gila tahu nggak"

"Mas Ibra nih nggak bisa ya lihat aku senang sedikit. Dasar!"

"Emangnya kenapa? Kok kamu Sampek sesenang ini HM?"

"Mas Dimas udah pulang"

"Pantes aja kamu udah kayak pasien baru RSJ"

"Bodoh amat yang penting hari ini aku seneng banget"

"Dasar bocah!"

"Aku Sampek lupa mas!"

"Apa?"

"Gimana? Katanya mbak Laras mau lanjut S2 jadi emang?"

"Masih belum tahu. Tapi untuk saat ini aku belum setujui. Kamu tahu sendiri kan Alif masih begitu kecil. Alif masih butuh ibunya"

Naya mengangguk kecil. Gadis itu lalu memberikan satu kantong yang entah apa isinya. Ia sudah membawanya sejak dirinya mengajak Ibra makan bersama tadi. Lagian tujuannya memang memberikan hadiah ini pada Alif lewat bapaknya.

"Ini mas"

"Apa ini? Kamu repot-repot aja Nay"

"Eh itu bukan buat mas ya. Itu buat Baby Alif. Enak aja!"

"Iya-iya aku tahu kok"

"Yaudah kalau gitu aku mau balik langsung ya mas. Aku mau  siap-siap turun shift habis ini"

I LOVE YOU BUURMAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang