Drrkk Drrkkk
By. RaygiyanBrukk.!
Aku melemparkan diri ke atas kasur apartemenku, melepaskan penat yang menimpa tubuhku. Hari ini sungguh melelahkan dan terasa sangat panjang. Pagi tadi aku dimarahi oleh atasanku karena terlambat lima belas menit ke kantor. Alasannya sebab aku karyawan yang membawa dokumen penting yang harus diserahkan sebelum rapat kepala bidang dimulai, tetapi dokumen yang seharusnya kubawa itu hilang. Kucari hingga ke sudut apartemen pun tak kunjung kutemukan. Akhirnya, aku berangkat terlambat dengan tangan kosong.
Belum puas atasanku memarahiku, beliau memberiku hukuman berupa kerja lembur tanpa jatah bonusan. Yah, begitulah nasibku.
Setelah kupikir-pikir, sepertinya penyebab kesialanku tiga hari terakhir ini karena pesan anonim yang sering muncul di notifikasi ponselku. Isi pesan itu sangat tidak penting bagiku, sebab itu aku selalu mengabaikannya. Selama tiga hari ke belakang, tidak kurang dari pukul 23.45, pesan itu selalu muncul. Awalnya aku tidak peduli, tetapi semakin lama kuamati, pesan dari nomor yang sama itu semakin terlihat aneh dan absurd. Seperti ini pesannya:
[Senin, 23.45 WIB] +013 1413812: 00.60 + 02.55 + 04.25
[Selasa, 23.45 WIB] +013 1413812: 00.05 + 00.55 + 01.45
[Rabu, 23.45 WIB] +013 1413812: 00.60 + 02.55 + 05.05 + 06.40 + 08.20
Aneh, bukan? Aku juga merasa pesan itu tidak biasa. Semoga saja pesan itu cukup sampai hari kemarin. Aku tidak ingin lagi meladeni orang iseng sepertinya.
Tanpa sadar, mataku mulai terpejam. Tak kusangka lelah ini akan terasa nikmat begitu kubaringkan tubuhku di atas kasur. Udara sejuk yang keluar dari kipas dindingku menambah kenyamanan yang kudapat.
Belum sempat aku terlelap, sayup-sayup aku mendengar ponselku bergetar.
Drrkk Drrkkk...
Dengan malas, aku meraih ponsel di atas nakas. Aku memaksakan mataku untuk terbuka dan melihat notifikasi apa yang mengganggu tidurku. Saat kubaca, seketika mataku terbelalak dan tidak mengantuk lagi. Aku baru sadar jika sekarang pukul 23.45 WIB, dan baru saja nomor asing itu mengirimiku sebuah pesan lagi.
[Kamis, 23.45 WIB] +013 1413812: 00.55 + 02.15 + 03.15 + 03.55
Aku tak paham lagi. Sebenarnya apa yang orang itu inginkan?! Dengan geram, aku mencoba untuk menelepon kontak tersebut, tetapi ia memutuskan panggilannya secara sepihak. Aku melampiaskan kekesalanku hari ini pada anonim itu. Semuanya gara-gara dia.
Entahlah. Persetan dengan pesan aneh itu, aku beranjak ke tempat tidur untuk merajut mimpi indahku. Namun, lagi-lagi sebuah suara menggangguku.
Drrkk... Drrkkk... Drrrrkkkk...
Kini, bukan pesan yang masuk, melainkan sebuah panggilan yang berasal dari ponselku. Tak tahu mengapa, tiba-tiba aku merinding di sekujur tubuh. Malam ini, di kamar apartemen yang gelap ini, kuberanikan untuk meraih ponsel yang bergetar itu. Dan benar saja, kontak yang menghubungiku adalah nomor anonim yang selama ini menerorku. Dengan keteguhan hati, aku mengangkat panggilan masuk itu.
"Halo..?"
Hening. Tak ada yang menjawab sapaanku. Tak ada suara yang muncul dari sana, bahkan embusan angin pun tidak ada, seperti dia tengah berada di tempat yang tertutup.
"Halo?? Ada orang di sana?" tanyaku lagi, tapi masih tetap nihil. Akhirnya, kuputuskan untuk memutuskannya saja. Lalu, aku pun kembali beranjak ke tempat tidur untuk beristirahat. Dan syukurnya, terror itu telah berakhir.
Keesokan paginya, aku berkemas seperti biasa untuk pergi ke kantor tempatku bekerja. Tak ingin melakukan kesalahan yang sama, aku pun bergegas untuk berangkat lebih pagi dari biasanya. Di kantor, sudah ada tiga partner kerjaku dan kepala bidang. Kehadiranku disambut meriah oleh mereka. Aku tidak mengerti mengapa mereka bersikap ceria padaku pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Tentang Kamu dan Dia
Short StorySebuah antologi cerita pendek yang ditulis dengan hati nan jernih. . ⚠️ Budayakan follow dulu sebelum baca, ya! :) . . Meskipun cerpen merupakan genre prosa, tetapi tidak menutup kemungkinan jika di dalamnya terdapat kode, simbol, dan tanda yang tid...