Huy guys!! Aku mau kasih tau. Buat pandangan di novel ini, aku ganti jadwal pandangan orang pertama ya....
Happy Reading..
Shanette
"Bukan, aku bukan Alaric,"
Aku bungkam mendengar ucapan Alaric barusan apa maksudnya? Pria itu mengusap suraiku, "aku Carlos."
Hah? A-apa? Carlos?
Sebenarnya apa maksud pria ini? Dia sedang mempermainkan aku ya? Jelas-jelas ini tubuh Alaric! Aku menatapnya dengan mata memincing, "bukannya-
"Ssstttt!" Pria yang mengaku Carlos itu, meletakkan telunjuknya di depan bibirku. Ia melarangku bicara. Tatapan matanya yang tajam menatap aku. Ia menggeleng kecil, "ini bukan waktunya bertanya nona. Ini waktunya kau tidur."
"Ta-tapi matamu- Eh!"
Carlos menarikku dalam dekapannya, "kau ini keras kepala ya. Cepat tidur, sebelum aku membungkammu."
*
*
Mataku terbuka saat sinar matahari menyelinap kedalam kamarku. Burung-burung berkicauan, bak menyanyikan alunan nada yang indah. Aku menggeliat,
Eh?!
Gerakan ku terhenti saat menyadari sesuatu, Carlos? Pria itu sudah tidak ada. Kemana dia?
Tok tok tok
"Masuklah!"
Senyumku kontan memgembang kalau melihat Bery. Gadis itu tampaknya baik-baik saja.
"Salam saya pada nona. Nona saya akan menyiapkan air dan beberapa gaun untukmu." Sebelum Bery melakukan tugasnya, aku mengintrupsi untuk berhenti, "ada yang ingin aku tanyakan."
"Y-ya nona?"
"Bery, apa Alari- Carlo- Ah entah siapa namanya itu, punya gangguan jiwa?"
Bery tampak tersentak mendengar pertanyaan yang tak berdasar. Ia juga ya? Aku mengatakan seseorang punya gangguan jiwa. Tapi kan benar? Pria itu mengaku Alaric kemudian Carlos! Bukankah itu gangguan?
"Ma-maksud nona bagaimana?"
Aku menghela, "kau tau, Alphamu itu namanya Alaric bukan? Tapi kenapa malam ini, ia berkata namanya Carlos?"
Bery tertegun dengan penjelasanku barusan. Kedua tangannya bergerak resah. Heyyy, bukankah itu pertanyaan mudah?
"Bery?"
"Ah! Iya nona." Bery menunduk ketakutan, "ma-maaf saya tidak berwenang untuk menjawab hal tersebut."
Aku mendengus, kenapa ya, setiap manusia di negeri ini tidak ada yang berani untuk melawan atasannya? Mereka terbilamg sangat-sangat patuh. Sampai membicarakan Aplha mereka di anggap sebuah kejahatan. Naif sekali pejabat negeri ini! Tergila-gila kehormatan. Cih!
Aku bersedekap dada, "ayo katakan Bery!" kali ini aku berucap tegas. Menggunakan wewenang yang aku punya untuk menarik informasi. Bagaimana pun aku harus tau negeri ini! Aku harus bertahan hidup sambil mencari jalan pulang ke rumahku.
Bery tertunduk dalam, sambil menggeleng. Huft~
Percuma saja ia tak bicara. Aku harus menggunakan taktik lain."Bery, kau tau kan yang terjadi pada kedua maid sebelumnya?"
Bery tersentak, bahunya sedikit bergetar. Aku akan memanfaatkan hal ini. Bery aku sungguh meminta maaf memperlakukanmu begini. Tapi ini caraku terakhirkku agar kau mau bicara. Aku tidak bisa terus berasa di dunia ini, tanpa mengerti apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙼𝚊𝚝𝚎 𝙾𝚏 𝙳𝚎𝚖𝚘𝚗 𝙰𝚕𝚙𝚑𝚊
Fantasy"Tolong jangan makan aku!" Gadis itu meringkuk ketakutan. Seekor serigala besar, bersurai hitam mendekat kearahnya. Dengan lidah yang keluar, membasuh mulutnya. Seakan tak sabar untuk melahap gadis di hadapannya. Shanette, semakin mundur, hingga pu...