ʚ18ɞ

135 25 26
                                    

Sebenarnya, masih terlalu pagi untuk datang ke sekolah. Heesoo bahkan tidak bisa tertidur semalam, dan berakhir menunggu hingga pagi tiba lalu mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah lebih awal.

Alhasil, saat sampai ke kelasnya, dia tidak mendapati siapapun di dalam sana. Baru dirinya saja yang datang. Tetapi, Heesoo justru melihat secarik kertas berwarna kuning menempel di atas mejanya. Saat dilihat lebih dekat, ternyata itu adalah sticky note.

Jelas Heesoo tahu siapa pemiliknya, siapa yang menaruhnya disini dan siapa yang menuliskan catatan tentang lokasi, dan jam untuknya agar datang ke lokasi yang sudah tertulis itu.

'Kami akan menunjukkan Ditto untukmu, Heesoo! Jangan lupa datang ya!'

Heesoo menunduk. Kedua tangannya bertopang pada meja dan bibirnya bergetar menahan tangis. Rambutnya yang panjang terurai menghalangi siapapun untuk melihat wajahnya saat ini seperti sebuah gorden yang menutupi jendela.

Heesoo tidak mampu menahannya. Dia mengingat janjinya dan teman-temannya. Dia ingat semua hal yang sudah mereka lakukan. Dia ingat bagaimana ia membantu teman-temannya untuk menghafal dan memperbaiki koreografi lagu buatan mereka.

"Hiks...hiks..."

Lagi-lagi, Heesoo menangis. Air matanya jatuh membasahi meja, dan catatan kecil itu.

ʚ ♢ ɞ

Ini pertama kalinya lagi Heesoo pergi ke kantin. Sayang, kali ini dia pergi sendiri. Dia pun tidak berada disana begitu lama. Hanya membeli makanan sebentar lalu pergi lagi. Heesoo juga sedang menghindari orang-orang.

Lagi-lagi, dia tidak mau berada di tengah keramaian seperti itu.

Heesoo melangkah lesu dengan tangan menggenggam sekotak susu strawberry. Dia menjelajahi sekolah dengan berjalan ke arah gudang, pergi ke taman belakang yang banyak ditumbuhi oleh ilalang-ilalang yang tinggi.

Gadis itu berhenti melangkah ketika mendengar suara musik dari salah satu sudut taman.

I got nothing to lose
Neol joahandago
Wooah wooah wooah

Heesoo melangkah sedikit lebih cepat dari sebelumnya, matanya terus menatap ke arah jendela di sisi lorong yang lain dan akhirnya menemukan presensi mereka yang dia yakini ada disana.

Heesoo melangkah sedikit lebih cepat dari sebelumnya, matanya terus menatap ke arah jendela di sisi lorong yang lain dan akhirnya menemukan presensi mereka yang dia yakini ada disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heesoo terdiam dengan tatapan mata yang lurus pada punggung lima gadis yang kini sedang menari mengikuti alunan lagu yang diputar.

Heesoo terdiam dengan tatapan mata yang lurus pada punggung lima gadis yang kini sedang menari mengikuti alunan lagu yang diputar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Stay in the middle
Like you a little
Don't want no riddle

Malhaejwo say it back
Oh say it ditto
Achimeun neomu meoreo
So say it ditto

Ilalang yang tumbuh di sekitaran menghalangi sedikit pandangannya, Heesoo berjinjit untuk melihat lebih jelas.

Rasanya, baru kemarin dia menemani mereka ketika sedang memperdebatkan koreografi untuk lagu perdana mereka ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasanya, baru kemarin dia menemani mereka ketika sedang memperdebatkan koreografi untuk lagu perdana mereka ini. Hari-hari seperti itu seperti sebuah duri yang jika diingat kembali, maka akan menyakiti Heesoo dengan perlahan namun pasti.

Gadis itu menatap kotak susu strawberry yang di pegangnya kemudian kembali menatap para gadis yang kini saling berpelukan, terlihat seolah menguatkan satu sama lain.

Gadis itu menatap kotak susu strawberry yang di pegangnya kemudian kembali menatap para gadis yang kini saling berpelukan, terlihat seolah menguatkan satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heesoo hanya tidak tahu, jika mereka juga menangis sama sepertinya.

Kenyataan seperti sebuah sekat tak kasat mata yang memisahkan keenam sahabat itu. Membuat mereka terpaksa memberi sebuah jarak yang terlampau jauh. Khususnya Heesoo.

Pada akhirnya Heesoo menaruh susu kotaknya di atas kursi panjang yang ditaruh membelakangi jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada akhirnya Heesoo menaruh susu kotaknya di atas kursi panjang yang ditaruh membelakangi jendela. Setelah itu, Heesoo menghembuskan nafas panjang lalu berbalik dan melangkah pergi dari sana. Membiarkan Ditto menjadi lagu pengiring perpisahan mereka.

D For December Special Story: Ditto[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang