As Side A
-
Ibuku bilang, kenangan dalam memori akan hilang. Karena itu, agar tidak hilang, aku merekamnya dalam benda lain selain kepalaku;- B.Hee-Soo
ʚ ♢ ɞ
Kecelakaan kecil terjadi minggu lalu. Siswi bernama Ban Heesoo, mengalami sedikit masalah dengan tangan kirinya sehingga kini dia harus mendapati gips membebat tangannya.
Namun karena merasa tidak perlu mengambil waktu lama untuk absen, hari ini Heesoo bersekolah seperti biasa. Gadis itu melangkah melewati koridor sekolah, menuju ke lokernya.
Heesoo membuka pintu lokernya, mengambil buku-buku lama disana dan menggantinya dengan buku baru. Sebenarnya, hanya itu yang ingin dia lakukan saat datang kemari. Tapi, tangan kanannya yang bergerak untuk menutup pintu loker terhenti.
Matanya menatap lekat pada handycam yang berada dibalik tumpukan buku usang miliknya. Kini tangannya bergerak untuk mengambil benda itu lalu memperhatikannya dengan seksama.
"Apa benda ini masih bisa digunakan?" gumam Heesoo.
Ia mengangkat tangan kirinya dengan hati-hati kemudian memegang handycam itu dengan kedua tangannya. Membuka bagian layar rekaman lalu menekan tombol untuk mulai merekam.
Senyumannya tanpa sadar mengembang saat menyadari bahwa benda itu masih berfungsi.
Heesoo menutupnya kembali dan membawanya. Sebelum kembali ke kelas, Heesoo lebih dulu pergi ke tempat pembuangan sampah di sekolahnya dan membuang buku-buku tuanya yang sudah tidak terpakai.
Dari sana, dia pun berjalan menuju ke kelasnya dengan menyalakan kembali handycam di tangannya.
Dengan gugup, gadis itu berbicara. Suaranya menjadi backsound untuk video jalan menuju ke kelasnya yang dia ambil.
"H-hai.." ucapnya pelan. Tapi setelahnya, Heesoo tidak lagi mengeluarkan suara.
Hingga, langkahnya terhenti.
"Heesoo-ya!!"
Jantung Heesoo berdetak kencang. Suara tawa yang dihasilkan tak hanya oleh satu orang terdengar jelas dari belakangnya. Sementara dia yakin, di koridor sepi ini dia hanya seorang diri.
"Heesoo! Kau mau kemana?"
Heesoo berbalik secara reflek dan mengarahkan handycamnya ke depan. Lima sosok gadis yang seumuran dengannya berdiri di sana, melambaikan tangan padanya dan tersenyum manis.
Salah satunya langsung berlari dan menghampiri Heesoo. Lalu merangkulnya."Heesoo mau ke kelas?? Ayo pergi bareng-bareng!"
Empat gadis lainnya menyusul. Mereka semua saling merangkul, kecuali Heesoo yang masih memegang handycam dengan tangan bergetar. Bola matanya ikut bergetar.
"Heesoo..?" gadis bermata sipit, menundukkan kepala di depan wajah Heesoo, menatapnya dengan lamat."Ada apa? Apa yang sedang kamu lakukan?"
"Heesoo sedang merekam, Haerin! Itu lihat, kameranya menyala!"
Haerin?
"Beneran?! Heesoo! Heesoo! Kalau begitu rekam aku! Rekam aku! Aku akan menunjukkan tarian yang bagus buat kamu rekam!!"
"Jangan Heesoo, Hyein hanya akan memenuhi memori handycam itu dengan tarian konyol!!"
Hyein..?
Para gadis itu tertawa keras, mereka juga menertawakan gadis bernama Hyein yang memberengut dan mendorong gadis yang tadi menyelanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/329790973-288-k599958.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
D For December Special Story: Ditto[✓]
Hayran Kurgu(story based on New Jeans 'Ditto' MV) Aku pikir ini hadiah natal, pada akhirnya aku memiliki teman.[] written by wonniefoxxi start:26/12/22 end:25/03/23