(story based on New Jeans 'Ditto' MV)
Aku pikir ini hadiah natal, pada akhirnya aku memiliki teman.[]
written by wonniefoxxi
start:26/12/22
end:25/03/23
Beberapa hari ini, langit memang seperti sedang berduka. Mendung terus. Hujan pun turun secara berkala dan terhitung sering muncul. Awan gelap menggumpal di angkasa dan angin yang berhembus sangat kencang.
Heesoo duduk diam di bawah kasur di kamarnya sambil memperhatikan handycam yang saat ini tengah dia pegang. Heesoo kemudian mengambil kaset yang sudah dia keluarkan. Ia menghembuskan nafas pelan.
Heesoo tidak punya pilihan lain selain memasangnya kembali. Ia harap, handycam itu masih bisa digunakan setelah ini.
Begitu beres masalah handycamnya, Heesoo bangkit untuk memakai jaket karena udara yang cukup dingin. Baru saja akan mencoba handycamnya, suara bel rumah berbunyi. Heesoo buru-buru keluar dari kamarnya menuju ke pintu depan.
Dan saat pintu terbuka-
"HEESOO!!!" Seperti memberikan sebuah kejutan, lima gadis yang kini berada di depannya bersorak seraya tersenyum manis.
Heesoo cukup terkejut, sebenarnya. Di hari libur begini, biasanya waktu yang dia habiskan hanya untuk membuat kue atau membaca buku.
"Ma-masuklah," ujar Heesoo kaku sambil membuka pintu rumahnya semakin lebar.
Ruang tamu di rumahnya tidak sebegitu besar, bahkan tak sampai sebesar kamarnya. Tetapi disana nyaman. Barang-barang yang ada tertata dengan rapi dan tidak berantakan.
"Heesoo tinggal sendiri?"
Heesoo berbalik pada kelimanya begitu mendengar perkataan polos Hanni. Gadis itu mengangguk dengan senyum paksa."Iya. Ayah dan ibuku sudah berpisah sejak aku kecil. Lalu ibu sekarang sedang bekerja di Incheon. Hanya pulang kalau libur lama."
Wajah kelima gadis disana seketika berubah. Mereka nampak canggung. Tetapi Heesoo sebenarnya baik-baik saja. Dia kemudian melanjutkan langkahnya menuju ke dapur untuk mengambilkan minuman dan kudapan.
Kedatangan tamu atau teman benar-benar adalah hal yang baru buatnya. Heesoo sama sekali tidak menyangka hari seperti ini akan terjadi.
"Kalian suka jus?" Mereka semua mengangguk penuh semangat.
Bahkan Hyein dan Haerin mulai berlomba menjejalkan kue kering buatan Heesoo tadi pagi ke mulut mereka hingga penuh dan mereka kesulitan mengunyah.
"Hahahaha! Rasain! Makanya jangan rakus!!"
Disaat beginilah, Heesoo merasa kosong. Pasalnya, handycamnya terbiasa merekam semua momen yang suatu hari nanti bisa saja hilang dari memorinya ini.
Heesoo pun berlari ke kamarnya tanpa menghiraukan mereka semua kemudian mengambil handycamnya. Ia berdoa dalam hatinya, berharap semoga handycamnya bisa digunakan kembali untuk merekam.
Dan saat menyalakan benda itu, Heesoo tidak bisa menahan rasa senangnya. Kameranya berfungsi lagi dan mulai merekam keadaan di kamarnya.
"Heesoo,"
Heesoo segera berbalik ke pintu kamarnya. Layar kamera kini menampilkan wajah Hyein di bingkai pintu yang tengah mengerucut, tapi kemudian tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.