Menunggu

1K 40 30
                                    

Hari ini Berlioz sudah merencanakan penyerangannya, saat mereka tengah menyiapkan peralatan tiba-tiba Yogi mendapat telepon.

"Hallo?".

"Hallo Yogi, ini gw Danisa".

"Danisa? Ada apa sa?".

Mendengar Yogi yang menyebutkan nama Danisa semua orang yang ada disana pun terkejut termasuk Ravael, kenapa Danisa menelepon Yogi, apakah disana terjadi sesuatu.

"Ah ngga cuma mau nanya aja".

"Nanya apa?".

"Gimana keadaan disana?".

"Baik kok, kenapa tiba-tiba?".

"Gapapa si, eum itu".

"Kenapa sa? Disana baik-baik aja kan?".

Mendengar percakapan antara Yogi dan Danisa Ravael semakin penasaran, ia memberi kode pada Yogi untuk bertanya pada Danisa apakah ada masalah disana.

"Apa ada masalah disana?".

"Ngga kok, ngga ada".

Tiba-tiba terdengar suara Caca disana.

"Langsung to the poin aja kali sa kalo lo nyari Ravael!".

"Sstt apaan si lo ca, diem!".

Danisa dan Caca malah berdebat sendiri, Yogi yang paham tentang hal itu langsung memberikan handphonenya pada Ravael.

"Sstt Va, nih".

"Kenapa gw?".

"Ck udah buruan ambil".

Ravael pun mendengarkan perdebatan antara Danisa dan Caca selama kurang lebih 2 menit, tapi dia hanya diam dan mendengarkan tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Ih gimana si, ini gw lagi telepon Yogi malah diajak debat!".

"Hallo Yogi, maaf ya Caca emang nyebelin".

"It's okay".

Mendengar suara bariton milik Ravael Danisa pun kaget, antara malu dan marah bercampur sejak kapan Ravael disana, apa dia mendengar semua ucapan Caca tadi?!.

"R-ravael?".

"Kenapa?".

"Sejak kapan?".

"Mungkin 2 menit lalu".

"J-jadi lo denger dong ucapan Caca tadi".

"Of course karena telinga gw masih normal".

Ah shit Danisa mengumpat dalam hati.

"Kenapa diem?".

"E-engga kok, gapapa".

"Caca disana?".

"Iya, dia jenguk gw tadi".

"Jenguk? Lo sakit?".

"Cuma ga enak badan aja".

"Kalo lo, gimana disana?" Sambung Danisa.

"Gw baik, tenang aja sebentar lagi gw pulang".

Mendengar perkataan itu Danisa merasa senang dan lega karena sudah bisa berbicara dengan Ravael serta Ravael juga baik-baik saja disana.

"A-apa gw ganggu kalian?".

"Ga sama sekali".

"Kenapa hp lo ga bisa dihubungi?".

"Ah sorry hp gw rusak".

Bodyguard Utusan Papa [Vol. 1] : ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang