~ Prolog ~

72 6 0
                                    

~ pertemuan yang akan selalu bersama ~

  Namaku Laut Adhitama. Aku adalah anak satu satunya dari keluarga ku. Hubungan ku dengan keluarga ku dapat di katakan cukup tidak baik. Akibatnya, aku menjadi lebih sering pergi ke rumah nenek ku. Hari ini sudah 3 minggu semenjak aku pergi dari rumah keluarga ku dan menetap di rumah nenek ku sendiri. Nenek ku adalah sosok yang begitu baik. Ia membela ku di saat kala aku sedang di marahi oleh orang tua ku. Aku sungguh menghormati sosok nenek ku ini.

Hari ini aku pergi ke pasar seorang diri tuk membeli beberapa roti. Awalnya aku ingin membeli beberapa sayuran tuk nenek ku. Namun sayang, uang yang ku miliki tak banyak, sebab itu aku membeli 3 roti dan menaruh nya di tas gantung ku. Aku membuka roti ku dan membelah nya menjadi 2. Begitu beruntung nya roti yang ku dapatkan sekarang adalah roti isi coklat kesukaan ku. Aku segera memakannya dengan lahap. Namun, belum sempat roti itu masuk ke dalam mulut ku. Tiba tiba saja ada seseorang yang menabrak ku hingga aku terjatuh.

"Ah maaf! Sini ikut aku. Cepat!" Ucapnya sambil menarik ku lalu kami pun segera berlari ke gang yang ujungnya tertutup batu untuk bersembunyi. Aku memperhatikannya melihat ke sekeliling dan di saat itu juga ia memanjat kotak kotak kayu yang berada di dekat situ tuk melewati dinding besar yang menghalangi kami. Aku kaget melihat ia dapat melakukan hal seperti itu dan di saat aku termenung melihat nya yang dapat melewati tembok buntuh hanya dengan bantuan kotak kotak kayu, ia memanggil ku dan mengulurkan tangannya dari atas dinding. Aku seperti mengerti dengan apa maksudnya dan mundur beberapa langkah ke belakang lalu berlari serta melompat ke arah genggaman tangannya. Syukurlah aku berhasil menggapai tangannya dan dengan sigap ia menarik ku ke atas dan aku pun berusaha untuk naik juga.

Aku berhasil melewati dinding penghalang itu dan mendengar suara orang orang yang masih saja mencari keberadaan anak ini. Aku sedikit penasaran dengan apa yang anak ini telah perbuat. Namun, belum sempat aku bertanya ia terlebih dahulu menarik tanganku dan kami pun berlari hingga ke atas bukit torax, bukit yang merupakan salah satu bukit cantik yang jarang disentuh orang-orang.

"Hei! Pelan sedikit." Ucapku karena kami sudah berlari sangat jauh untuk menghindari tangkapan orang orang dan menurut ku kami sudah masuk ke arah hutan bukit cukup dalam. Karena merasa sudah aman, ia pun melepaskan genggaman tangannya dan mulai mengatur deru nafas nya juga. Sambil istirahat, ia terlihat mengambil sesuatu dari kantung tas nya dan mengeluarkan sebuah roti. Roti itu adalah roti yang sama seperti yang ku beli barusan, Namun sayang harus jatuh tertabrak anak ini.

Ia terlihat membelah roti tersebut menjadi 2 bagian dan ternyata roti tersebut adalah roti isi coklat yang sama dengan ku juga.

"Ini ambillah."

Aku mengambil bagian roti tersebut dan tak menyangka bahwa ia akan memberikan ku roti tersebut.

Aku mengambil roti tersebut dan mulai memakannya dengan lahap. Memang aku belum makan siang dan syukurlah, akibat ia, aku dapat mengganjal perut ku yang lapar.

"Namaku langit! Langit Refendra! Senang bertemu dengan mu. Ku harap kita bisa menjadi teman baik ya" Ucapnya sambil memberikan tangannya dan tersenyum. Senyuman yang ia berikan sangat manis. Terlihat jelas kedua lesung pipi yang timbul akibat senyumannya yang indah menambah kesan manisnya dan seretan gigi yang rapi tersusun di antara kedua bibirnya yang merah muda. Namun sayangnya, senyumannya yang manis malah tidak sesuai dengan postur tubuhnya yang tinggi dan berotot sedikit. Aku menyambut jabatan tangannya dan memperkenalkan diriku sendiri.

"Laut. Laut Adhitama."

"Wah! Namamu laut? Keren!! Nama kita berdua terlihat keren ya!"

"Keren?" Ucapku. Ia tak langsung menjawab perkataan ku, namun, malah mengajak ku untuk pergi ke bawah pohon yang cukup rindang. Kami pun duduk di bawah pohon tersebut dan langit menggunakan kedua tangannya sebagai senderan kepala di dahan pohon yang kasar tersebut.

Laut & LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang