~ Chapter 12 : Sampai!! ~

7 3 0
                                    

  "Woaaaahhhhhhh!"

Kami baru saja sampai di kota Ellery. Semua orang tampak sibuk satu sama lain dan saat ini, lin dan langit tengah terpukau dengan pemandangan kota ini.

"Hentikan itu, langit. Bukankah kamu sudah terpukau?" Ucap ku.

"Iya, tapi sekarang berbeda! Sudah sore dan pemandangan disini sangat cantik! Tidak jauh beda dengan pemandangan di malam harinya! Tetapi lebih WOAHHHHH! BEBEK!!" Balasnya dengan mata berbinar sambil menunjuk kolam bebek.

Kami berjalan dan singgah ke bar yang menjadi tempat bermalam aku, langit dan ailee sebelumnya.

Di dalam, sudah ada beberapa orang yang datang untuk meminum minuman beralkohol dan Berrel, si pemilik toko bar, tengah sibuk dengan pesanan orang-orang yang tampaknya akan terus datang hingga malam.

"Yoo~ Wans~"

Will datang mendekati Berrel yang terlihat sedang sibuk. Berrel yang melihat will datang, langsung menghentikan pekerjaannya yang sedang membuat minuman dan langsung menyapa will.

"Ahaha! Lihat bocah ingusan mana yang datang menemui ku" Ucapnya penuh gelak tawa sambil memberi tos kepada will.

"Hahaha! Lihat abang kelas mana yang tidak berubah sama sekali~" Ejek will sambil membalas tos yang diberikan Berrel.

"Apa tadi will memanggil Berrel dengan sebutan Wans?" Tanya langit kepada ailee yang membuat aku dan lin ikut melirik ke arah ailee.

"Namanya Berrel Wans, pemilik toko bar sekaligus kamar inap di tempat ini. Dia dan will adalah abang dan adik kelas dulu. Mereka sempat terlibat pertengkaran kecil sebelum akhirnya menjadi teman dekat seperti sekarang" Ucap ailee menjelaskan.

"Begitu kah? Pantas saja Berrel menjadi ramah saat bertemu will. Sangat bertolak belakang saat kita datang. Wajahnya tampak tertekuk terus!" Komplain langit.

"Walaupun begitu, dia orang yang sangat baik. Percaya atau tidak, Berrel adalah murid yang cerdas dan berbakat. Pemikiran kreatif serta kemampuan mengendalikan dan menggunakan sihir sangat di kuasai oleh Berrel"

"Dulu, Berrel dan abangku, will, pernah terlibat pertengkaran. Saat itu will yang masih murid baru, merasa bisa mengalahkan Berrel yang pada masa itu, sedang menduduki tahta orang terkuat dalam pengendalian sihir dan teknik penggunaannya"

"Mereka pun bertarung satu sama lain. Saat itu aku belum masuk ke akademik Hafton, jadinya aku tidak tahu jelas apa yang terjadi saat kejadian. Tetapi yang jelas, will kalah dari Berrel. Tetapi untuk pertama kalinya juga lah Berrel bertarung hingga terluka parah, itulah yang orang-orang katakan"

"Sejak saat itu, Berrel menemukan potensi besar dalam diri will dan melatihnya, serta membuat mereka berdua menjadi sangat dekat. Sebab itu mereka bisa terlihat sangat ramah dan dekat seperti sekarang"

Aku, langit dan lin mengangguk mengerti. Setidaknya jika salah satu dari kami tidak mengerti, yang kami tahu jelas adalah orang ini. Pria besar berkumis di depan kami yang sedang bercanda gurau dengan will sekarang. Dia pria yang tidak bisa di ajak bertarung.

"Oh ya, kenalkan ini-"

"Ailee, laut, dan langit" Ucap Berrel yang memotong perkataan will.

"Aku sudah mengenal mereka. Tapi siapa gadis elf itu?" Lanjutnya sambil menatap lin intens.

"Dia keponakan jauh pak tua Jensen. Namanya lin" Ucap will.

"S-salam kenal, namaku lin, keponakan jauh pak tua Jensen" Ucap lin sambil menunduk kan kepalanya.

Berrel menatap lin lebih intens.

"Keponakan pak tua Jensen, ya? Baiklah. Oh ya will, sedang apa kalian kemari?" Tanya Berrel yang kembali fokus kepada will.

Laut & LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang