Vinca, 1

12 1 0
                                    

Seorang gadis keluar dari pintu rumah besar yang berada ditengah kota, ia berjalan menyusuri pelataran menuju parkiran rumahnya

Gadis itu membuka pintu mobil seharga ratusan juta yang terparkir bersama beberapa mobil mahal lainnya

Ia mulai melajukan mobilnya membelah jalanan kota pagi itu, sekitar jam 05.30 ia sudah berangkat ke sekolah

Belum sempat sarapan, ia mengambil roti yang berada di dalam tasnya.

Saat ia sedang lampu merah, pandangannya tercuri pada segerombolan anak berandal yang sedang merundung seorang anak laki laki dipinggir jalan

“Mana uang lo, siniin!” sentak salah satu anak berandalan itu

“G-gue g-ga bawa uang..” jawab anak laki laki didepannya

Gadis itu memperhatikan mereka seraya menunggu lampu merah berakhir

“Halah bohong, pasti ada kan! Van, pegang tangannya” titah anak yang memakai topi

Kedua tangan anak laki laki itu dipegang oleh salah satu anak berandalan

Anak bertopi itu mengacak ngacak tasnya, ia mengeluarkan seisi tas anak laki laki itu. Namun sayang, isi tas anak itu hanya berisikan baju baju dan beberapa alat mandi

“J-jangan! G-gue ga punya a-apa apa” lirihnya

“Arggh mana sih, lo ga punya uang ya?!” dengus anak bertopi

Ya emang, kan gue udah bilang tadi. Lo aja yang budeg, batinnya

“Hajar aja bos! Udah ga punya duit, ngomong juga ga jelas!” sahut anak lain

Mata anak itu membelalak, jantungnya berdegup lebih kencang. Bagaimana kalau ia habis kali ini

Anak bertopi itu menyeringai, ia sudah bersiap melayangkan pukulan diwajah anak laki laki itu

Anak laki laki itu memejamkan matanya seraya berdoa didalam hatinya, semoga kali ini ia selamat

Belum sempat melayangkan pukulan, salah satu dari keempat anak itu berteriak, “BOS! ADA ANJING!”

Anjing berukuran besar, berwarna hitam berlari kearah mereka

Karena ketakutan, mereka berlari terbirit-birit meninggalkan anak gagap yang sudah mematung

Tak lama, ada seorang pria paruh baya yang berlari mengejar Anjing tersebut

Anjing tadi berhenti tepat dihadapannya pria tadi menghampirinya dengan nafas terengah

“Haduh maaf ya, saya gatau kalo anjing saya. Bakal lari kearah sini”

Ia masih mematung, berusaha mengatur nafasnya

“G-g-gapapa Pak, saya juga g-ga kenapa n-napa”

Pria tadi membawa anjingnya lalu minta maaf kepadanya

Setelah kepergian anak berandalan dan pria membawa anjing tadi, anak gagap tersebut mengambil barang barangnya yang sudah berserakan dijalan

Kalo bisa udah gue hajar tuh, anak berandalan tadi.” batinnya kesal

Namun apalah daya, tubuhnya malah mematung saat dirundung. Bahkan suaranya saja enggan keluar dari tenggorokannya

“TIINN”

Gadis didalam mobil masih memperhatikan laki laki yang tengah membereskan barang barang yang diacak-acak oleh anak berandalan tadi. Sembari menggerutu.

Klakson mobil yang berada dibelakang gadis itu berbunyi sangat keras hingga dirinya terlonjak keget

Tanpa pikir panjang, ia langsung menancapkan gas untuk segera sampai kesekolah.

                                  . . . . .

“Selamat pagii sahabatkuu” sapa anak perempuan yang tiba tiba berada disampingnya

“Pagi juga, Na” balas gadis itu sambil tersenyum tipis.

“Mau ke kantin dulu ga? Hehe” ajak gadis berambut coklat tua, dengan pipinya yang bulat, Revanna.

Ia mengangguk, mengikuti jalan Revanna yang berada lebih depan darinya

Setelah keduanya sampai dikantin, Nana terlebih dulu memesan nasi goreng dan es jeruk, sedangkan gadis tadi hanya memesan es teh manis.

“Na, tau ga. Tadi dijalan gue liat ada anak gagap dibully, kasian ya” ia membuka pembicaraan

“Wah? Dimana?”

“Dilampu merah. Sebelum perempatan sekolah”

“Terus, lo tolongin ga?”

Ia mengenggeleng, Nana terlihat kesal dan berhasil mencubit kecil tangannya

“Apasih Na, sakit tau” ia meringis sambil mengusap pelan tangannya

“Ih jahat lo, terus gimana? Anak itu selamat?” tanya Nana

“Selamat, berandalannya dikejar anjing”

“Hahaha, masa sih berandalan takut sama anjing?” seketika Nana tertawa

“Yaelah Na, jangankan berandalan. Papa gue aja yang keliatannya angkuh sama galak aja takut kecoa.”

“Heem, kalo lo takut apa?”

“Mungkin. Takut buat jatuh cinta lagi.”

Kalau suka, jangan lupa follow dan vote yya! Terimakasih.

Lavender, Vinca (On Going)Where stories live. Discover now